TEHERAN, KOMPAS.TV - Pemerintah Iran melayangkan surat protes ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pernyatan Trump dinilai mengandung ancaman agresi militer terhadap Iran.
Utusan Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani menyebut pernyataan Trump "tidak bertanggung jawab dan menghasut."
Sebelumnya, Trump berkomentar, Washington akan menghentikan program nuklir Iran dengan bom atau perjanjian tertulis.
Baca Juga: Netanyahu Merasa Israel Telah Hancurkan Sekutu Iran di Timur Tengah: Kami yang Lakukan Kerja Berat
"Pernyataan menghasut dan tidak bertanggung jawab ini secara terang-terangan melangar hukum internasional dan Piagam PBB, khususnya Pasal 2(4) yang melarang ancaman atau pengerahan kekuatan terhadap negara berdaulat," tulis Iravani dalam surat ke DK PBB yang dikutip Al Jazeera, Rabu (12/2/2025).
"Setiap tindakan agresi akan berujung konsekuensi serius, yang mana Amerika Serikat bertanggung jawab penuh terhadapnya," imbuhnya.
Irvani pun menegaskan, program nuklir Iran hanya untuk tujuan damai dan tidak berniat mengembangkan senjata nuklir.
Sebelumnya, dalam wawancara bersama media AS, Fox News, Donald Trump mengaku ingin berunding dengan Iran mengenai program nuklir.
Namun, Trump mengancam bisa mengebom Iran jika kesepakatan tidak terjalin.
"Saya lebih ingin merundingkan kesepakatan yang tidak melukai mereka. Saya ingin bersepakat dengan mereka tanpa mengebom mereka," kata Trump.
Usai pernyataan bernada ancaman tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatulah Ali Khamenei mendorong Iran untuk meningkatkan kapabilitas militer.
Khamenei menyebut progres di militer Iran tidak boleh berhenti.
"Kami sebelumnya menetapkan batas untuk akurasi rudal-rudal kami, tetapi kami sekarang merasa batas ini tidak cukup. Kami harus terus melangkah ke depan," kata Khamenei usai meninjau pameran pertahanan di Teheran, Rabu (12/2).
Baca Juga: Pemimpin Suriah Kecam Rencana Trump Rebut Gaza: Kejahatan Serius yang Akan Gagal
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.