JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi I DPR RI, Marwan Jafar menilai, gencatan senjata yang baru saja disetujui di Jalur Gaza harus menjadi momentum mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Gencata senjata di Jalur Gaza dilaporkan akan efektif berlaku mulai Minggu (19/1/2025) besok.
Marwan menyebut, peristiwa yang terjadi di Gaza selama ini bukanlah konflik, melainkan genosida.
Politikus PKB itu menilai Israel tidak sekadar menyerang target militer, tetapi juga bangunan sipil seperti sekolah dan rumah warga.
“Bahkan, rumah sakit dan tempat pengungsian juga dibom, sehingga banyak orang yang meninggal dunia. Ini betul-betul brutal. Ini adalah genosida terbesar sepanjang sejarah manusia," kata Marwan, Jumat (17/1/2025).
Baca Juga: Sejak Pengumuman Gencatan Senjata di Gaza, Serangan Israel Sudah Tewaskan 101 Warga Palestina
Dengan adanya gencatan senjata, Marwan berharap, momentum ini dapat menjadi awal untuk mewujudkan berdirinya negara Palestina merdeka.
Menurutnya, Israel harus keluar sepenuhnya dari wilayah Palestina sehingga tidak ada lagi penjajahan.
Selain itu, Marwan menyebut, perjanjian tersebut seharusnya dipatuhi baik oleh Hamas ataupun Israel.
Marwan menegaskan, tidak boleh ada baku tembak, pengeboman, atau serangan lainnya setelah gencatan senjata.
“Israel tidak boleh mengingkari perjanjian. Selama ini, Israel sering melanggar kesepakatan, sehingga gencatan senjata batal dan pertempuran terjadi lagi,” kata Marwan dikutip Antara.
Marwan menambahkan, pemerintah Indonesia harus terus berperan aktif mendukung kemerdekaan Palestina.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Saya yakin kemerdekaan Palestina semakin dekat. Tidak boleh ada lagi penjajahan di muka bumi ini. Itu adalah amanat konstitusi kita yang harus terus disuarakan,” katanya.
Sebelumnya, mediator mengumumkan, Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata di Gaza yang akan berlaku mulai Minggu (19/1/2025).
Gencatan senjata ini diproyeksikan mengakhiri perang Israel di Gaza yang telah membunuh lebih dari 46.000 jiwa sejak Oktober 2023 lalu.
Kendati demikian, militer Israel dilaporkan terus menyerang Gaza jelang tanggal efektif gencatan senjata.
Serangan Israel sejak pengumuman gencatan senjata telah membunuh 101 jiwa, termasuk 27 anak-anak dan 31 perempuan.
Baca Juga: Respons Houthi usai Gencatan Senjata Hamas dan Israel Tercapai: berkat Pengorbanan Pejuang Palestina
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.