Kompas TV internasional kompas dunia

Tentara Korea Utara yang Bantu Rusia Tak Boleh Diremehkan, Para Pembelot Ini Ungkap Alasannya

Kompas.tv - 20 Desember 2024, 15:07 WIB
tentara-korea-utara-yang-bantu-rusia-tak-boleh-diremehkan-para-pembelot-ini-ungkap-alasannya
Dalam foto yang disediakan pemerintah Korea Utara ini tampak tentara Korea Utara menjalani latihan di pusat latihan unit operasi khusus Tentara Rakyat Korea di wilayah barat, Korea Utara pada 2 Oktober 2024. Konten dalam foto ini tak dapat diverifikasi secara independen. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

SEOUL, KOMPAS.TV - Para tentara Korea Utara yang membantu Rusia ternyata tak boleh diremehkan begitu saja.

Sebelumnya Korea Utara dilaporkan mengirim sekitar 11.000 tentara untuk membantu Rusia merebut kembali Kursk, yang diduduki pasukan Ukraina.

Pada awal pekan ini, baik Amerika Serikat (AS) dan Ukraina mengungkapkan para tentara Korea Utara sudah masuk ke Kursk dan bertempur dengan jumlah yang signifikan.

Baca Juga: Putin Ungkap Seharusnya Rusia Invasi Ukraina Lebih Cepat, tapi Siap Bicara dengan Trump

Mereka juga melaporkan adanya korban jiwa, dengan pejabat Korea Utara memperkirakan lebih dari 100 tentara Korea Utara tewas terbunuh dan lebih banyak yang cedera.

Meski begitu, jumlah tersebut tak pernah dikonfirmasikan secara independen.

Mereka lebih banyak disorot karena disebut tak mengenal medan pertempuran, dan minim pengalaman.

Namun, para pembelot ini dan juga ahli militer lainnya menegaskan tentara Korea Utara yang dikirim untuk bantu Rusia tak boleh diremehkan.

Menurut intelijen Korea Selatan, kebanyakan dari tentara Korea Utara yang dikirim berasal dari pasukan khusus, KorpS Badai, dan memiliki moral yang tinggi.

Namun, menurut mereka, unit tersebut kurang dalam mengerti peperangan kontemporer.

Pemelot Korea Utara Lee Hyun-seung, yang pernah berlatih dengan pasukan khusus Korea Utara pada awal 2000-an, mengungkapkan hanya pria yang tinggi dan atletik yang dipilih untuk Korps Badai.

Dikutip dari BBC Internasional, Jumat (20/12/2024), Lee Hyun-seung mengungkapkan mereka diajari bela diri, bagaimana melempar pisau, dan membuat senjata dari alat makan dan peralatan dapur lainnya.

Pembelot lainnya, yang juga mantan tentara Korea Utara, Ryu Seonghun, menegaskan tiga tahun perdana di militer begitu keras, bahkan bagi pasukan khusus.

Pria 28 tahun yang membelot pada 28 tahun itu bekerja sebagai pengemudi untuk angkatan udara selama tujuh tahun.

Ia mengatakan selama bertugas, kondisi kesejahteraan terus menurun, dan nasi mulai hilang dari makanan mereka.




Sumber : BBC Internasional




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x