Sabtu (10/6) lalu, Zelenskyy mengatakan "serangan balasan dan tindakan pertahanan sedang berlangsung" tanpa menyebutkan apakah itu adalah serangan balasan yang besar.
Sehari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan serangan balasan telah dimulai dan pasukan Ukraina menderita "kerugian yang signifikan".
Pasukan Ukraina fokus pada wilayah Zaporizhzhia dan Bakhmut, di antara lokasi lainnya. Pihak Rusia mengatakan pasukan mereka sebagian besar bertahan pada posisinya.
Namun Semyon Pegov, seorang blogger militer Rusia terkenal yang dikenal dengan nama panggilan WarGonzo, mengakui pasukan Rusia mundur dari Blahodatne, Neskuchne, dan Makarivka, dan mengatakan pasukan Ukraina mencoba mendorong maju di sepanjang tepian Sungai Mokri Yaly pada hari Senin.
Alexander Kots, koresponden militer untuk harian Rusia Komsomolskaya Pravda, mengatakan pasukan Ukraina berusaha maju, meskipun dengan kerugian besar, menuju Kota Staromlinovka yang terletak di jalan raya strategis menuju kota pelabuhan Mariupol. Pasukan Rusia merebut kota tersebut lebih dari setahun yang lalu, setelah pasukan Ukraina bertahan selama beberapa bulan dalam pertahanan yang melelahkan dan putus asa.
Secara terpisah, hari Senin, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan setidaknya empat warga sipil tewas dan 16 lainnya terluka akibat tembakan Rusia dalam 24 jam terakhir.
Di Donetsk, tembakan Rusia diklaim Ukraina menghantam 9 kota dan desa dan menewaskan satu warga sipil dan melukai dua lainnya. Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengunggah gambar bangunan apartemen dan pusat kebudayaan yang rusak akibat serangan Rusia di kota Avdiivka.
Baca Juga: Prasyarat Damai Tak Terpenuhi, Kremlin Tolak Dialog dengan Ukraina
Di Kharkiv, di sebelah utara, pasukan Rusia menyerang beberapa permukiman dengan artileri, mortir, dan tembakan roket, melukai setidaknya tiga orang, tulis kepala administrasi negara bagian regional Oleh Synehubov di Telegram.
Kemajuan Ukraina dilaporkan terjadi saat pihak berwenang di kedua belah pihak garis depan terus melakukan upaya penyelamatan dan relokasi bagi warga sipil di wilayah Kherson yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir dari kebocoran bendungan Kakhovka pekan lalu.
Dengan banyak rumah dan toko yang terendam air sungai yang tercemar, PBB dan kelompok bantuan lainnya mengatakan akses ke air bersih sangat penting dan penyakit yang ditularkan melalui air menjadi risiko besar. Ribuan orang telah dievakuasi, meskipun beberapa masih tinggal di tempat.
Gubernur Kherson Oleksandr Prokudin mengatakan pada hari Senin bahwa tingkat air telah turun. Sekarang rata-rata sekitar 3 meter (hampir 10 kaki) lebih tinggi dari normal, turun dari sekitar 5 meter pada tingkat puncak pekan lalu.
Lebih dari 32 kota dan desa masih terendam banjir, katanya, dan pasukan Rusia terus melakukan serangan terhadap area yang terendam yang dikuasai oleh Ukraina di tepian barat sungai tersebut.
Pada hari Minggu, Prokudin mengatakan tiga orang tewas ketika pasukan Moskow membuka api terhadap sebuah perahu evakuasi yang membawa orang-orang dari daerah yang diduduki Rusia menuju daerah yang dikuasai Ukraina.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.