"Setelah itu, proses peradilan menyusul. Mereka yang lalai dan bersalah akan dimintai pertanggungjawaban,” kata Bozdag.
29,605 orang meninggal dunia akibat gempa dahsyat yang melanda wilayah selatan Turki pekan lalu.
Gempa bermagnitudo 7,7 dan 7,6 itu berpusat di Provinsi Kahramanmaras dan berdampak kepada 13 juta orang di 10 provinsi termasuk Hatay, Gaziantep, Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Kilis, Malatya, Osmaniye dan Sanliurfa.
Sejumlah negara di wilayah itu, termasuk Suriah dan Lebanon, juga merasakan getaran itu.
Diberitakan Kompas TV sebelumnyat, otoritas Turki menangkap atau menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap 131 kontraktor yang diduga terlibat konstruksi ilegal di wilayah terdampak gempa.
Baca Juga: Turki Gencarkan Perburuan Kontraktor Gedung, Sudah 131 Orang Diselidiki Dituduh Salah Konstruksi
Ribuan bangunan dilaporkan ambruk ketika gempa 7,8M mengguncang tenggara Turki dan utara Suriah, Senin (6/2/2023) lalu.
Banyak bangunan yang runtuh usai gempa diduga tidak dibangun dengan standar konstruksi yang ditetapkan. Turki sendiri memiliki aturan konstruksi tahan gempa di atas kertas. Namun, peraturan ini disebut jarang ditegakkan.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menyebut pihaknya telah menerbitkan perintah penangkapan terhadap 131 orang yang diduga bertanggung jawab atas buruknya kualitas konstruksi di daerah terdampak.
Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag berikrar akan menghukum siapa pun yang bertanggung jawab atas konstruksi bangunan-bangunan tak tahan gempa.
Kendati gempa darat berepisentrum dangkal yang melanda Turki diakui kuat, banyak kalangan menyalahkan konstruksi bangunan jelek sebagai penyebab banyak sekali gedung runtuh.
Baca Juga: Proses Pencarian Korban Gempa Turki Terhambat Aksi Kekerasan dan Penjarahan, Libatkan Senjata Api
Kementerian Kehakiman Turki sendiri berencana membentuk biro khusus untuk menginvestigasi tindak kriminal terkait gempa.
Biro ini bertugas mengidentifikasi kontraktor dan pihak lain yang bertanggung jawab atas pembangunan di daerah gempa.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.