Baca Juga: Rusia Ancam Jerman Terkait Pengiriman Tank Leopard 2 ke Ukraina
"Leopard telah dilepaskan!" kata anggota parlemen Jerman Katrin Goering-Eckardt, seorang anggota parlemen senior dari Partai Hijau.
Marie-Agnes Strack-Zimmermann, seorang anggota Partai Demokrat Bebas yang mengepalai komite pertahanan parlemen, mengatakan berita itu "melegakan Ukraina yang berani dan teraniaya."
“Keputusan untuk menyetujui (permintaan negara lain) dan memasok Leopard 2 sulit, tetapi tidak dapat dihindari,” katanya.
Strack-Zimmermann menjadi salah satu suara paling keras yang mendesak adanya keputusan cepat tentang pasokan senjata ke Ukraina.
Namun, dua partai oposisi yang lebih kecil mengkritik langkah tersebut. Alternatif sayap kanan untuk Jerman menyebut keputusan itu "tidak bertanggung jawab dan berbahaya".
“Akibatnya, Jerman berisiko ditarik langsung ke dalam perang,” kata salah satu pemimpinnya, Tino Chrupalla. Partai yang dikenal dengan akronim AfD ini punya hubungan persahabatan dengan Rusia.
Partai Kiri, yang juga memiliki hubungan bersejarah dengan Moskow, memperingatkan kemungkinan eskalasi konflik.
Baca Juga: Meneropong Tank Leopard 2 yang Segera Dikirim ke Ukraina, Indonesia Punya Lebih 100 Unit
“Pasokan tank tempur Leopard, yang mengakhiri tabu selama ini, berpotensi membawa kita lebih dekat ke perang dunia ketiga daripada ke arah perdamaian di Eropa,” kata pemimpin parlemen partai tersebut, Dietmar Bartsch, kepada kantor berita Jerman dpa.
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan pemilih Jerman terpecah atas gagasan tersebut. Tekanan pada Scholz meningkat minggu ini setelah Polandia secara resmi meminta Jerman untuk menyetujui pengiriman tank Leopard 2 dari persediaan Polandia ke Ukraina.
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, menuduh Jerman "menunda, mengelak, dan bertindak dengan cara yang sulit dipahami" dalam hal memasok tank, dan melangkah lebih jauh dengan mengklaim bahwa Berlin tampaknya tidak ingin membantu Ukraina.
Negara-negara Eropa lainnya juga menunjukkan kesediaan untuk berpisah dengan tank tempur mereka sendiri sebagai bagian dari koalisi yang lebih besar.
Mingguan berita Jerman Der Spiegel melaporkan, Berlin pada awalnya dapat menyetujui pasokan satu perusahaan tank, yang terdiri dari 14 kendaraan.
Tetapi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menjelaskan pada Selasa malam bahwa dia berharap untuk menerima lebih banyak tank dari sekutu barat.
“Ini bukan tentang lima, atau 10, atau 15 tank. Kebutuhannya lebih besar,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.