"Kami punya angka resmi dari staf umum, kami punya angka resmi dari komando tertinggi, dan jumlahnya antara 10.000 dan 12.500-13.000 tewas," kata penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, Kamis malam di Channel 24 TV. Dia juga mengatakan korban sipil "signifikan".
Militer Ukraina belum mengkonfirmasi angka tersebut dan itu adalah contoh langka dari seorang pejabat Ukraina yang memberikan hitungan seperti itu. Tanggal terakhir kembali ke akhir Agustus ketika kepala angkatan bersenjata mengatakan hampir 9.000 personel militer tewas.
Pada bulan Juni, Podolyak mengatakan hingga 200 tentara tewas setiap hari dalam beberapa pertempuran dan pertumpahan darah paling sengit sejauh ini dalam perang tersebut.
Pada hari Rabu, presiden Komisi Eksekutif Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan 100.000 tentara Ukraina telah tewas sebelum kantornya mengoreksi komentar tersebut, menyebut informasi itu tidak akurat dan mengatakan angka tersebut merujuk pada yang tewas dan terluka.
Baca Juga: Joe Biden Siap Bicara dengan Vladimir Putin, tapi Ada Syarat yang Harus Dipenuhi
Kantor Zelenskyy pada hari Jumat melaporkan setidaknya tiga warga sipil tewas dan 16 lainnya luka-luka di Ukraina dalam 24 jam terakhir. Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor tersebut, mengatakan di Telegram bahwa pasukan Rusia telah menyerang sembilan wilayah tenggara dengan artileri berat, roket, dan pesawat terbang.
Warga Ukraina bersiap menghadapi suhu musim dingin yang membekukan karena kampanye Rusia baru-baru ini menghantam infrastruktur termasuk pembangkit listrik dan trafo listrik, membuat banyak orang tidak memiliki pemanas, air, dan listrik.
Ukraina menghadapi gempuran tembakan artileri Rusia dan serangan pesawat tak berawak sejak awal Oktober. Penembakan semakin intensif di Kherson sejak pasukan Rusia mundur dan tentara Ukraina merebut kembali kota selatan hampir tiga minggu lalu.
Gubernur daerah Kherson mengatakan tiga orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka dalam penembakan pada hari Kamis. Pasukan Rusia menyerang daerah pemukiman kota, yang sebagian tetap tanpa listrik setelah serangan Rusia pada hari Kamis.
Di wilayah Donetsk timur, Gubernur Ukraina Pavlo Kyrylenko mengatakan penembakan Rusia meningkat secara signifikan. Tentara Rusia berusaha mengepung kota utama Bakhmut dengan merebut beberapa desa di sekitarnya dan memotong jalan penting.
Serangan Rusia yang menargetkan kota-kota di seberang sungai Dnieper dari pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia juga dilaporkan. Dan di provinsi Kharkiv timur laut, para pejabat mengatakan penembakan Rusia melukai dua wanita.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.