Kompas TV internasional kompas dunia

Jepang Pertimbangkan Timbun 1.000 Peluru Kendali Jarak Jauh, Antisipasi China dan Korea Utara

Kompas.tv - 21 Agustus 2022, 18:27 WIB
jepang-pertimbangkan-timbun-1-000-peluru-kendali-jarak-jauh-antisipasi-china-dan-korea-utara
Jepang mempertimbangkan untuk mengumpulkan lebih dari 1.000 peluru kendali atau rudal jarak jauh (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

Jepang menafsirkan Konstitusi pasca-perang yang menolak perang berarti ia dapat menggunakan militernya hanya untuk membela diri.

Jepang meningkatkan belanja militernya dan mengambil strategi yang lebih tegas dalam beberapa tahun terakhir.

Tetapi negara itu menahan diri untuk tidak mengerahkan rudal jarak jauh, dengan batasan pada senjata yang dapat menyerang sasaran di tanah asing.

Baca Juga: Kemhan Jepang: 5 Rudal China Mendarat di ZEE Jepang

Rudal balistik yang ditembakkan China diyakini mendarat di zona ekonomi eksklusif ZEE Jepang, kata Kemhan Jepang (Sumber: Straits Times)

Ketegangan geopolitik baru-baru ini, termasuk serangan Rusia ke Ukraina, mendorong meningkatnya seruan di Jepang untuk meninjau kembali program pertahanannya.

Kunjungan Pelosi ke Taiwan awal bulan ini juga meningkatkan ketegangan regional.

China meluncurkan rudal di dekat Taiwan dan ke zona ekonomi eksklusif Jepang sebagai tanggapan atas kunjungannya.

Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang menunggu reunifikasi dengan China daratan, dengan kekerasan jika perlu.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji meningkatkan  belanja pertahanan secara signifikan, yang selama ini dijaga pada tingkat hanya mendekati sekitar 1 persen dari produk domestik bruto.

Media Jepang juga melaporkan bahwa kementerian pertahanan Jepang kemungkinan akan meminta anggaran 5,5 triliun yen untuk tahun fiskal berikutnya, naik sedikit dari 5,18 triliun yang diminta untuk tahun fiskal saat ini.

Tetapi kementerian pertahanan Jepang juga diperkirakan akan meminta persetujuan untuk daftar barang-barang yang nilainya tidak disebutkan, termasuk biaya pengembangan untuk meningkatkan kemampuan rudal jelajah jarak jauh, kata surat kabar Asahi Shimbun.




Sumber : Kompas TV/Bloomberg/Yomiuri/Asahi Shimbun




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x