Gelombang panas di India sudah menewaskan lebih dari 6.500 orang sejak 2010, dan para ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuat gelombang panas menjadi lebih parah dan lebih sering terjadi di Asia Selatan.
Kumar mengatakan dia melakukan "sebagian kecil saja" untuk lingkungan dengan menanam selada, tomat, dan millet di atas bajaj miliknya.
Mempersiapkan atap untuk disemai sangatlah sederhana. Kumar pertama-tama meletakkan tikar diikuti dengan karung tebal yang ditaburkannya sedikit tanah.
Baca Juga: Polusi Udara Gila-gilaan, New Delhi Tutup Sekolah dan Kantor Pemerintah Mulai Senin
Dia mendapat rumput dari pinggir jalan dan benih dari teman dan kenalannya. Kemudian dalam beberapa hari, benih itu tumbuh menjadi tunas hijau.
“Tidak perlu banyak tenaga sama sekali. Saya cukup menyiram tanaman menggunakan botol dua kali sehari,” katanya.
Inisiatif Kumar menjadi inspirasi bagi rekan-rekan penarik bajaj yang langsung meminta trik dan tip serta kiat-kiat menyemai, menanam dan merawat taman di atas bajaj.
Seorang pejalan kaki bernama Naima Jamal sangat terkesan dengan bajaj Kumar yang bersih dan hijau, apalagi bajaj Kumar menggunakan gas alam terkompresi, yang lebih sedikit menimbulkan polusi dibandingkan bensin atau solar.
"Ide yang bagus," kata Jamal, seorang ibu rumah tangga. "Delhi sekarang sudah menjadi hutan beton, hampir tidak ada tanaman hijau."
"Kami membutuhkan lebih banyak bajaj (seperti ini) di jalan, mereka menyenangkan mata dan jiwa."
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.