Baca Juga: Warga Ukraina Mengungsi ke Palestina: Kini Gaza Lebih Aman meski Tetap Khawatirkan Serangan Israel
Asma Malalha, seorang warga miskin di Gaza berkata, "Kami tidak punya makanan dan situasi kami sangat buruk. Kami bahkan tidak mampu membeli sayuran."
Tahun lalu, tim memiliki cukup untuk menyiapkan 15 kuali besar makanan berbuka puasa dibandingkan dengan hanya tujuh kuali besar tahun ini, kata Umar Abu Hussein, menambahkan bahwa setiap kuali bisa memberi makan 150 keluarga.
“Masing-masing kuali besar ini cukup untuk 150 kepala keluarga (berbuka puasa). Jadi ada 600 KK yang akan diberi makan. Setiap titik distribusi melayani 80-100 KK di Rafah. Ini berkurang dari tahun lalu yang cukup untuk memasak 15 kuali besar." kata Umar Abu Husein.
Sekarang, mereka hanya mampu membuat tujuh kuali, sementara lebih banyak orang kekurangan makanan dibandingkan dengan tahun lalu.
"Tetapi kami kekurangan sumber daya dan tidak memiliki kapasitas untuk membuat ini berkembang lebih besar." kata Umar Abu Husein.
Baca Juga: Israel Akan Izinkan Perempuan, Anak dan Laki-laki Palestina Salat di Masjid Al Aqsa
Setelah makanan siap, para relawan membagikan makanan kepada puluhan keluarga, termasuk anak-anak yang berbaris sambil memegang piring dan wadah untuk mendapatkan makanan.
Huda Jbara, seorang ibu warga setempat di Gaza mengatakan, “Tanpa ini, kami tidak akan bisa melewati Ramadan sama sekali. Anak-anak saya lapar dan menangis." ujar Huda seraya berkaca-kaca.
"Saya bersumpah demi Allah SWT, tanpa (sedekah makanan) ini, kami tidak akan punya makanan untuk berbuka."
Pengangguran di Gaza saat ini sekitar 50 persen dan angka kemiskinan bahkan lebih tinggi di antara 2,3 juta penduduknya.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.