Kompas TV internasional kompas dunia

Amerika Serikat Segera Bagikan 80 Juta Dosis Vaksin Covid-19, 75 Persen Melalui Program COVAX PBB

Kompas.tv - 4 Juni 2021, 03:35 WIB
amerika-serikat-segera-bagikan-80-juta-dosis-vaksin-covid-19-75-persen-melalui-program-covax-pbb
Amerika Serikat akan segera salurkan 80 juta dosis vaksin Covid-19 ke seluruh dunia. Presiden Amerika Serikat Joe Biden hari Kamis, (03/06/2021) di Washington DC menegaskan, Kami berbagi vaksin ini bukan untuk mendapat hutang budi maupun konsesi. (Sumber: Mandel Ngan/France24)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat akan salurkan 80 juta dosis vaksin Covid-19 milik mereka ke seluruh dunia, 75 persen di antaranya melalui program COVAX yang didukung PBB, seperti dilansir France24, Jum'at (04/06/2021).

Dalam lembar fakta yang diterbitkan Gedung Putih, vaksin Covid-19 yang didistribusikan melalui COVAX akan diprioritaskan bagi negara-negara Amerika Latin dan Karibia, Asia Selatan, Asia Tenggara, serta Afrika, untuk membantu menghadang lonjakan baru penularan virus tersebut. 

Presiden AS Joe Biden hari Kamis, (03/06/2021) di Washington DC menegaskan, "Kami berbagi vaksin ini bukan untuk mendapat utang budi maupun konsesi."

Biden menjabarkan, "Kami berbagi vaksin kami untuk menyelamatkan nyawa, dan memimpin dunia untuk mengakhiri pandemi, melalui teladan yang kami berikan dan nilai-nilai yang kami miliki,"

Sebelumnya Biden menyatakan akan mengekspor 80 juta vaksin Covid-19 ke negara-negara di seluruh dunia pada akhir bulan ini.

Baca Juga: Wamenlu Amerika Serikat Bahas Distribusi Vaksin Untuk ASEAN

Negara Bagian Madhya Pradesh, India Tengah, pada Rabu (12/05/2021) menyatakan mereka mendeteksi 50 kasus jamur hitam, yang juga dikenal sebagai Mucormycosis, dilaporkan di kalangan pasien Covid-19, seperti dilansir Xinhua, Kamis, (13/05/2021). (Sumber: Getty Images via The Independent)

Komitmen Amerika Serikat itu muncul di tengah tekanan berbagai negara agar Amerika Serikat menggunakan surplus atau kelebihan vaksin mereka untuk membantu negara-negara lain yang kewalahan, setelah Amerika Serikat relatif berhasil menghadang Covid-19 di dalam negeri. 

Koordinator Tanggap Covid-19 Gedung Putih Amerika Serikat, Jeff Zients, seperti dikutip France24 mengatakan, "Proses untuk mengekspor 25 juta dosis tahap pertama sedang berjalan."

"Kami akan menunaikan komitmen presiden untuk menyalurkan 80 juta dosis pada akhir Juni ini."

Zients mengatakan, kumpulan pertama berasal dari persediaan pemerintah federal AS, terdiri dari kombinasi tiga vaksin yang digunakan di Amerika Serikat: buatan Johnson and Johnson, Moderna, dan Pfizer/BioNTech.

Vaksin buatan AstraZeneca hingga saat ini belum mendapat izin penggunaan darurat dari Amerika Serikat. 

Baca Juga: Program PBB COVAX Pastikan Beli 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Negara Miskin

Vaksin AstraZaneca dari program COVAX tiba di Mogadishu, Somalia, Senin (15/3/2021). (Sumber: Associated Press)

COVAX adalah skema kerja sama internasional yang didirikan WHO dan disokong beragam penyumbang dana, bertujuan untuk menyediakan vaksin bagi 30 persen populasi di 92 negara paling miskin yang mengikuti program.

Menurut rencana Amerika Serikat, dari 25 juta dosis kumpulan pertama, 7 juta dosis dialokasikan untuk Asia, terutama India, Nepal, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Afghanistan, Vietnam, Papua Niugini, dan Taiwan.

6 juta dosis dialokasikan bagi negara-negara Amerika Tengah dan Selatan serta Karibia, di antaranya Brazil, Argentina, Kolombia, Kosta Rica, Peru, Guatemala dan Haiti.

Lima juta dosis dicadangkan untuk Afrika dan akan disalurkan dengan koordinasi Uni Afrika, tutur Penasihan Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, seraya menekankan, "Pada intinya, Amerika Serikat lah yang memiliki otoritas untuk menentukan seberapa dosis disalurkan ke sini dan bukan ke situ," 

Baca Juga: Masih Pandemi Covid-19, Infeksi Jamur Merebak di India

Petugas kesehatan menurunkan enam jenazah Covid-19 dari ambulan di New Delhi, India, Senin (19/4/2021) (Sumber: Associated Press)

Mendapat kabar tersebut, India kontan mengungkapkan rasa terima kasih mereka. 

PM India Narendra Modi langsung mencuitkan twit bahwa dia berbicara dengan Wakil Presiden Kamala Harris setelah pengumuman tersebut. 

"Saya sangat menghargai kepastian suplai vaksin bagi India dalam strategi AS untuk berbagi vaksin secara global," tutur Modi. 

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan apresiasi, terutama pada komitmen Biden, "Melindungi mereka yang paling menghadapi risiko serta untuk memberi teladan agar yang lain juga mengikuti (jejak Amerika Serikat)."

Biden mengatakan, sisa 6 juta dosis dari kumpulan 25 juta dosis pertama akan dibagikan kepada negara-negara yang mengalami lonjakan penularan terbaru atau mereka yang sedang bertarung melawan krisis, serta mitra AS seperti Kanada, Meksiko, dan Korea Selatan. 

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menekankan, AS ingin memiliki cukup fleksibilitas tentang alokasi dosis vaksin di luar formula distribusi yang digunakan COVAX, namun sesuai kebutuhan. 

COVAX sejauh ini sudah menyalurkan hampir 80 juta dosis vaksin Covid-19 ke 127 negara, dengan 97 persen yang didistribusikan merupakan vaksin AstraZeneca dan sisanya buatan Pfizer/BioNTech.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x