GAZA, KOMPAS.TV - Mahmoud Zahar, salah satu pendiri Hamas menegaskan, pihaknya akan terus memerangi pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Hal itu terungkap dalam sebuah wawancara eksklusif dengan SkyNews. Pernyataan Zahar ini bertolak belakang dari citra Hamas sebagai organisasi Islam yang terus memerangi Israel dengan dasar agama.
"Kami tidak menentang orang Yahudi karena orang Yahudi tinggal di daerah ini selama berabad-abad. Saya berbicara tentang pendudukan," ujar Zahar, dilansir dari SkyNews, Senin (24/5/2021).
Baca Juga: Soal Gencatan Senjata, Pendiri Hamas: Tak Ada Perdamaian dengan Israel Tanpa Keadilan bagi Palestina
Meski begitu, Hamas tak selalu bersikap seperti itu. Hamas berdiri pada dekade 1980. Mereka mengeluarkan sebuah piagam pada 1988.
Mengutip SkyNews, Piagam 1988 itu berisi pandangan bahwa perlawanan pada Israel sebagai perang agama melawan Yahudi.
Namun, Hamas terus mengubah pandangannya. Pada 2017, Hamas melunak dengan mengubah Piagam 1988 itu.
Melansir Guardian, Piagam 2017 itu berisi sikap bahwa Hamas bersedia menerima wilayah Palestina sebelum perang pada 1967, termasuk Yerusalem sebagai ibu kota Palestina. Meski begitu, Hamas tetap tidak akan mengakui Israel.
“Hamas memperjuangkan pembebasan seluruh Palestina, tetapi siap mendukung negara sesuai wilayah pada 1967 tanpa mengakui Israel atau menyerahkan hak apa pun,” ujar Khaled Mashal pada 2017, dikutip dari Guardian.
Piagam 2017 juga menyebut, Hamas memerangi Israel yang disebut sebagai “proyek Zionis”, bukan orang Yahudi.
“Hamas tidak berperang melawan orang-orang Yahudi karena mereka orang Yahudi, tetapi berjuang melawan Zionis yang menduduki Palestina,” tulis Piagam 2017 itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.