Kompas TV feature tips, trik, dan tutorial

Tanda Bayi Siap Terima Makanan Tambahan dan Jenis yang Disarankan

Kompas.tv - 24 Oktober 2021, 16:14 WIB
tanda-bayi-siap-terima-makanan-tambahan-dan-jenis-yang-disarankan
Bayi yang lahir cukup bulan tanpa masalah kesehatan lain dapat mulai mendapatkan makanan tambahan antara usia empat hingga enam bulan. (Sumber: pixabay.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Memiliki bayi menjadi hal yang membahagiakan untuk pasangan suami istri, terlebih saat dia mulai menggigit sesuatu dan belajar makan.

Dokter Anak Radhai Prabhakaran, MD, menjelaskan, bayi yang lahir cukup bulan tanpa masalah kesehatan lain dapat mulai mendapatkan makanan tambahan antara usia empat hingga enam bulan.

Sementara untuk anak-anak yang lahir lebih awal atau prematur, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan atau terapis anak.

Dilansir Cleveland Clinic, berikut tanda-tanda bahwa bayi siap untuk makan makanan bayi menurut Dr Prabhakaran:

- Dapat duduk tegak untuk makan dan mendekati suatu makanan.

- Memiliki kontrol kepala yang baik.

- Sangat ingin membuka mulut mereka untuk makanan.

- Sendok dapat masuk di mulut mereka.

- Dapat menggulung lidahnya kembali untuk menelan.

Baca Juga: Berisi Doa Asmaul Husna, Ini 5 Ide Nama Anak Islami untuk Bayi Perempuan

Dia juga menjelaskan tentang makanan pertama terbaik untuk bayi. Menurutnya, CDC (badan kesehatan masyarakat Amerika Serikat) merekomendasikan memulai dengan bahan makanan tunggal, meskipun boleh saja menggunakan sedikit bumbu.

“Bumbunya juga oke, asalkan tidak ditaburi garam atau gula. Terlalu banyak tidak baik untuk ginjal bayi."

Makanan seperti sereal beras atau sereal gandum adalah makanan yang bagus untuk memulai memberi makan pada bayi.

“Campur dengan ASI atau susu formula. Itu harus memiliki konsistensi yang halus dan lembut,” kata Dr Prabhakaran.

 “Dan kemudian Anda bisa mengentalkan atau mengencerkannya, tergantung bagaimana bayi Anda menerimanya.”

Anda juga bisa mulai dengan makanan bahan tunggal lainnya, seperti buah atau sayuran yang dihaluskan.

“Kalau sudah empuk, seperti pisang misalnya, tinggal dihaluskan saja. Jika tidak lunak secara alami, masak lalu tumbuk. Dan jika Anda membeli dari toko, mulailah dengan makanan bayi tahap pertama," kata Dr Prabhakaran menambahkan.

Berikut makanan yang boleh diberikan pada bayi sebagai makanan pertama, dengan cara dihaluskan hingga sangat halus:

- Saus apel.

- Alpukat.

- Pisang.

- Labu mentega.

- Wortel.

- Biji-bijian seperti barley, beras dan oat.

- Daging seperti kalkun dan ayam (tapi sekali lagi: jangan lupa dihaluskan dengan baik).

- Persik.

Baca Juga: Inovatif! Popok Pintar Ini Mampu Deteksi Infeksi pada Bayi

- Kacang polong.

- Buah pir.

- Labu.

- Ubi jalar.

Selain makanan yang direkomendasikan, ada juga makanan yang harus dihindari, yakni makanan kecil dan padat yang dapat menyebabkan tersedak.

Makanan yang Harus Dihindari:

- Keripik kentang.

- Potongan hotdog.

- Popcorn

- Kue pretzel.

- Kismis.

- Buah mentah.

- Sayur mentah.

- Biji-bijian.

- Makanan lengket, seperti marshmallow.

Dr Prabhakaran tidak merekomendasikan untuk memberikan lebih dari satu makanan baru sekaligus.

Menurutnya, sangat penting untuk memulai dengan satu bahan makanan, karena sekaligus dapat memastikan apakah anak memiliki alergi makanan.

Tambahkan yang baru setiap tiga hingga lima hari.

Gejala Alergi Makanan pada Bayi:

- Diare.

- Ruam.

- Muntah.

Makanan yang dapat menyebabkan alergi pada bayi antara lain:

- Produk susu yang dibuat dengan susu sapi.

- Telur.

- Ikan.

- Kacang kacangan.

- Kerang.

- Kedelai.

- Wijen.

- Kacang pohon.

- Gandum.

CDC mengatakan bahwa anak-anak di bawah 12 bulan tidak boleh minum susu sapi, tetapi dibolehkan memperkenalkan pada mereka produk susu lainnya, termasuk yogurt yang terbuat dari susu sapi.

Dr Prabhakaran juga menjelaskan tentang seberapa banyak makanan yang boleh diberikan pada bayi.

“Mulailah dengan 1 hingga 2 sendok makan sekali sehari, dan buatlah itu menyenangkan,” katanya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x