Berkaca pada kasus Boy William yang mengalami tuli pada telinga kirinya sejak kecil, ada beberapa penyebab gangguan pendengaran pada anak.
Melansir laman Siloam Hospitals, Senin (15/5/2023), gangguan pendengaran adalah masalah kesehatan yang berkaitan dengan gangguan pada fungsi pendengaran.
Gangguan pendengaran bisa terjadi semenjak lahir, bayi, balita, dan dewasa. Jika gangguan pendengaran terjadi sejak bayi, perkembangan kemampuan anak dalam hal berbicara, sosial, dan emosional bisa ikut terganggu.
Penyebab gangguan pendengaran pada anak biasanya disebabkan oleh kelainan genetik dan beberapa di antaranya memiliki riwayat gangguan pendengaran menurun di keluarga.
Selain kelainan genetik, gangguan pendengaran pada anak juga bisa disebabkan oleh:
- Infeksi pada ibu hamil, misalnya infeksi virus atau bakteri.
- Penggunaan obat-obatan yang ototoksik oleh ibu pada saat hamil.
- Trauma lahir.
- Riwayat trauma kepala pada anak.
- Memiliki riwayat penyakit kuning.
- Riwayat infeksi pada otak atau tulang belakang.
- Riwayat infeksi telinga.
Baca Juga: Batal Menikah dengan Boy William, Karen Vendela: Lebih Bahagia dari Sebelumnya
Berikut ciri-ciri dan gejala gangguan pendengaran pada anak sesuai tahapan usia anak:
1. Usia 1-9 bulan
- Tidak terkejut ketika mendengar suara dengan volume tinggi.
- Tidak terlihat merespons ketika dipanggil oleh suara yang familiar.
- Tidak berceloteh “ma-ma”, “da-da”, “ta-ta”, atau sejenisnya.
- Tidak tertarik dengan mainan yang mengeluarkan bunyi.
2. Usia 9-15 bulan
- Tidak mengucapkan berbagai macam suara dengan berbagai suku kata.
- Tidak menunjukkan respons ketika namanya dipanggil.
- Saat anak rewel, tidak bisa ditenangkan oleh orang sekitarnya.
- Tidak mengeluarkan berbagai macam informasi untuk mengekspresikan rasa senang, kesal, atau sedih.
3. Usia 15-24 Bulan
- Tidak tertarik mendengarkan cerita atau lagu.
- Tidak sering bernyanyi atau berbicara.
- Tidak mampu menunjuk anggota tubuh saat orang tua meminta menunjuk.
- Tidak mampu mengucapkan kata sederhana yang rutin dilakukan sehari-hari seperti “makan”, “mama”, dan “papa”.
4. Kurang dari 2 Tahun
- Tidak menjawab ketika dipanggil.
- Sering menonton televisi dengan volume sangat keras.
- Jika ditanya, anak sering kali menjawab dengan tidak nyambung.
- Artikulasi bicara tidak jelas.
- Kemampuan bicara lebih lambat dibandingkan anak seusianya.
- Mengalami kesulitan belajar di sekolah.