> >

Apa Perbedaan Antara Jailbreak, Root, dan Unlocking?

Gadget | 10 Agustus 2021, 12:41 WIB
Ilustrasi ponsel iPhone (Sumber: PhoneArena)

SOLO, KOMPAS.TV - Dibandingkan dengan PC, smartphone dan tablet adalah perangkat yang sangat terkunci bagi para penggunanya. Jailbreak, root dan unlocking merupakan cara yang biasa dilakukan untuk melewati batasan tersebut.

Namun meski mungkin dilakukan, ketiga cara tersebut tidak disarankan oleh pihak produsen atau operator karena bisa merusak gawai.

Lalu apa beda dari jailbreak, root dan Unlocking? Berikut penjelasannya..

Baca Juga: Bocoran iPhone 13, iPhone 13 Mini, Pro, dan Pro Max Telah Beredar, Ini Wujudnya

JAILBREAK

Jailbreak adalah proses menghilangkan batasan yang diberlakukan oleh produsen perangkat.

Jailbreak umumnya dilakukan pada perangkat Apple dengan sistem operasi iOS, seperti iPhone atau iPad. 

Jailbreak menghilangkan batasan yang diberlakukan Apple dan memungkinkan Anda untuk menginstal perangkat lunak pihak ketiga dari luar toko aplikasi. 

Selain itu, jailbreak juga bisa mengubah browser default dan klien email pada IPhone.

Pada dasarnya, jailbreak bisa membuat gawai Anda menggunakan aplikasi yang tidak disetujui oleh Apple.

Untuk melakukan jailbreak, seseorang harus menemukan kerentanan keamanan yang memungkinkan mereka untuk "mengeksploitasi" perangkat dan menyiasati perlindungan pabrikan.

Beda dengan iOS, Android mengizinkan Anda untuk menginstal aplikasi dari pihak ketiga tanpa harus melakukan jailbreak.

Baca Juga: Daftar Ponsel Android yang Tak Bisa Buka Google dan YouTube Mulai September, Ada Samsung hingga LG

ROOT

Root atau rooting merupakan proses untuk mendapatkan akses root ke gawai Anda.

Pada umumnya, root dilakukan pada perangkat Android. Tetapi, root juga bisa dilakukan pada perangkat yang berbasis Linux seperti sistem operasi milik Symbian milik Nokia yang kini telah pensiun.

Setelah melakukan root, Anda dapat memberikan akses aplikasi tertentu ke izin root dan memungkinkan pengguna untuk melakukan hampir semua hal yang mereka inginkan ke sistem operasi.

Misalnya, aplikasi dengan izin root dapat menghapus instalasi aplikasi sistem, menginstal binari sistem tingkat rendah, mencabut izin yang diperlukan aplikasi yang diinstal, dan melakukan hal-hal gila lainnya.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : How-To Geek


TERBARU