Ramai Download Fouad hingga Yowhatsapp, Pengguna GB WhatsApp Terancam Malware dan Diblokir Permanen
Aplikasi | 9 Agustus 2021, 20:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah masyarakat kerap melakukan download aplikasi GB WhatApp terbaru, semacam Fouad Mods hingga YoWhatsaApp. Alasannya, aplikasi WhatsApp tak resmi itu memberikan fitur-fitur berbeda, seperti emoji yang bervariasi hingga dual akun.
Namun, ada bahaya penggunaan GB WhatsApp yang tak diketahui semua orang, mulai ancaman pemblokiran dari pihak WhatsApp hingga serangan Malware.
Seperti diketahui, GB WhatsApp adalah aplikasi WhatsApp Mod yang beredar secara tak resmi. Aplikasi ini dapat digunakan di ponsel Android, tapi tidak bisa ditemukan di Play Store.
Orang yang tertarik biasanya men-download aplikasi GB WhatsApp dalam bentuk file APK dari pihak ketiga, seperti situs web.
Baca Juga: Ada tapi Jarang Diketahui, Simak 5 Fitur Penting dalam WhatsApp
Berikut bahaya penggunaan GB WhatsApp dan aplikasi tak resmi sejenis, dirangkum dari berbagai sumber:
1. Block sementara hingga permanen
Pihak WhatsApp sendiri tak menyetujui keberadaan aplikasi-aplikasi semacam itu.
“Aplikasi yang tidak didukung, seperti WhatsApp Plus, GB WhatsApp, atau aplikasi yang mengklaim dapat memindahkan chat WhatsApp Anda antar telepon, adalah versi WhatsApp yang diubah,” tulis pihak WhatsApp dilansir dari situs resmi mereka.
”Aplikasi tidak resmi ini dikembangkan oleh pihak ketiga dan melanggar Ketentuan Layanan kami. WhatsApp tidak mendukung aplikasi pihak ketiga ini karena kami tidak dapat memvalidasi praktik keamanannya,” imbuh WhatsApp.
Pengguna aplikasi tak resmi itu bahkan terancam diblokir sementara hingga block permanen.
“Jika Anda menerima pesan dalam aplikasi yang menyatakan bahwa akun Anda “Diblokir sementara”, ini berarti Anda mungkin menggunakan versi WhatsApp yang tidak didukung dan bukan aplikasi WhatsApp resmi,” tulis WhatsApp.
“Jika Anda tidak beralih ke aplikasi resmi setelah diblokir sementara, akun Anda mungkin akan diblokir menggunakan WhatsApp secara permanen,” tegas mereka.
2. Percakapan rentan diintip
Pihak WhatsApp kerap mengatakan bahwa percakapan pengguna aplikasi resmi mereka terlindungi sistem enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption).
Baca Juga: Pesan WhatsApp Dihapus Sebelum Dibaca? Berikut Cara Melihatnya Kembali
Mereka menjamin pesan pengguna tersimpan di server yang tidak bisa diintip siapapun, termasuk pihak WhatsApp. Pesan hanya bisa diketahui oleh pengirim dan penerima.
Namun, hal ini belum tentu berlaku bagi percakapan di WhatsApp GB. Orang yang mengembangkan aplikasi itu tidak memberi jaminan keamanan pesan pengguna.
Sebab itu, pengguna WhatsApp GB dan aplikasi tak resmi terancam pencurian data, seperti informasi perbankan, password, dan informasi pribadi lainnya.
3. Ancaman malware dan spyware
GB WhatsApp dan aplikasi tidak resmi hanya bisa di-download lewat pihak ketiga. Sebab itu, ponsel yang mengunduh aplikasi itu rawan terserang virus.
Situs tertentu atau aplikasi GB WhatsApp itu dapat menyuntikkan malware dan spyware ke ponsel pengguna.
Malware dapat menjalankan sistem perangkat tanpa persetujuan, merusak hingga mematikan perangkat, dan mencuri informasi pengguna perangkat.
Sementara, spyware dapat mengumpulkan data, seperti kata sandi (password), PIN, kebiasaan pengunaan perangkat, hingga informasi keamanan negara.
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Ganti Nomor Telepon setelah Namanya Masuk Daftar Sadap Pegasus
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV