Terungkap CCTV Aipda Robig Tembak Gamma, Mantan Wakapolri: Abuse of Power | ROSI
Rosi | 7 Desember 2024, 08:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Beredar video detik-detik penembakan Aipda Robig kepada GR atau Gamma di media sosial.
Wakapolri periode 2011-2013, Komjen (Purn.) Nanan Soekarna melihat dalam video itu Aipda Robig tampak berpakaian preman dan tidak menunjukkan identitas sebagai polisi. Selain itu, ancaman yang dialaminya tidak seimbang sehingga harus mengeluarkan senjata api dan menembak.
“Kalau itu benar, maka itu abuse of power. Dia berpakaian preman, kemudian ancamannya hanya orang lewat ngebut dia tembak, itu pasti tidak benar. Perlu diturunkan tim yang benar untuk bisa mengungkap apa adanya dan menindak dengan tegas,” ungkapnya.
Sebelumnya dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Polrestabes Semarang pada Minggu (24/11/2024), polisi menunjukkan barang bukti tawuran terkait kematian siswa SMK, GR atau Gamma di Semarang, Jawa Tengah.
Namun keterangan berbeda disampaikan Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Aris Supriyono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi III DPR RI pada Selasa (3/12/2024). Ia mengatakan motif penembakan yang dilakukan Aipda Robig tidak terkait tawuran.
Wakapolri periode 2011-2013, Komjen (Purn.) Nanan Soekarna menyampaikan kesedihannya atas kasus penembakan Gamma. Menurutnya, tindakan itu bertentangan dengan apa yang diajarkan di institusi Polri.
“Seharusnya justru kita mengorbankan jiwa raga untuk masyarakat. Apabila itu betul kejadian, maka itu bukan contoh yang benar dan harus diberikan hukuman yang setimpal atas perbuatannya,” katanya.
Nanan menambahkan perlu diperiksa dengan benar apakah penggunaan senjata itu proporsional sesuai dengan ancaman yang ada. Sebab, jika tidak ditemukan ancaman tersebut maka yang terjadi adalah unlawful killing. Unlawful killing adalah tindakan pembunuhan di luar hukum yang dilakukan oleh aparat negara tanpa melalui proses hukum yang sah.
“Apakah memang remaja yang terlibat tawuran itu pantas ditembak?”, tanya Rosianna Silalahi.
“Tidak sama sekali,” tegas Nanan.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
Penulis : Elisabeth-Widya-Suharini
Sumber : Kompas TV