Korban Penipuan Wedding Organizer Pandamanda Bertambah
Berita daerah | 6 Februari 2020, 23:10 WIBDEPOK, KOMPAS.TV - Korban penipuan wedding organizer pandamanda terus berdatangan ke Polres Metro Depok, Jawa Barat.
Mereka datang untuk melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan pelaku.
Baca Juga: Vendor Buka Suara soal Penipuan Wedding Organizer Panda Manda
Jumlah korban mencapai 50 pasangan calo pengantin.
Data tersebut hasil pemeriksaan yang dilakukan pelaku serta sejumlah berkas yang ditemukan penyidik dari kantor pandamanda.
Namun pihak kepolisian baru mencata 40 pasangan yang telah melapor.
Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah mengatakan, jumlah ini merupakan data yang diberikan berdasarkan keterangan korban.
Jumlah ini juga berdasarkan data dari korban yang sudah memberikan uang panjer.
Sisanya sebagai uang pelunas akan dibayarkan hingga satu tahun ke depan.
“Pelaku sudah berjalan sejak 2014 dengan tarif murah. Namun sejak tahun lalu ada salah pengelolaan, akhirnya tidak terlaksana,” ujar Kombes Azis.
Pelaku juga membeli aset kantor dan keperluan pribadi bukan dari keuntungan tapi dari uang milik klien yang dibayar untuk kepentingan resepsi.
Selain itu, uang dari korban juga digunakan pelaku untuk membeli tiga mobilnya.
Rupanya, tak hanya pasangan calon pengantin yang menjadi korban, sejumlah vendor rekanan pandamanda pun mengalami kerugian penipuan tersebut.
Akibatnya, vendor belum menerima bayaran yang sudah dijanjikan sejak awal.
“Terunkapnya penipuan wedding organizer ini setelah salah satu korban kecewa saat hari pernikahan karena tidak satupun persiapan yang disediakan pandamanda,” tutur Febrian, vendor rekanan panda manda.
Baca Juga: Pemilik Wedding Organizer Bodong Pandamanda Pakai Uang Klien untuk Beli Mobil
Hingga kini, Polres Metro Depok terus melakukan penyelidikan kasus penipuan wedding organizer itu.
Jika ditaksir, dari jumlah korban mencapai 50-an orang itu, kerugian total mencapai dua hingga dua setengan miliar rupiah.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV