> >

BMKG: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor di Kalimantan Barat hingga Sepekan ke Depan

Kalimantan | 15 Oktober 2024, 22:15 WIB
Ilustrasi. BMKG Kelas 1 Supadio Pontianak mengimbau masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) mewaspadai potensi hujan intensitas ringan hingga lebat dalam sepekan mendatang. (Sumber: iStock Photo)

PONTIANAK, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Supadio Pontianak mengimbau masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) mewaspadai potensi hujan intensitas ringan hingga lebat dalam sepekan mendatang.

Menurut Prakirawan BMKG Supadio, Ade Supriyatna, potensi hujan lebat ini dapat memicu terjadinya banjir dan tanah longsor, terutama di daerah-daerah yang sudah mengalami curah hujan tinggi beberapa hari terakhir.

"Hujan lebat ini berpotensi memicu bencana banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah yang sudah mengalami curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir," kata Ade di Sungai Raya, Selasa (15/10/2024).

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 16 Oktober 2024: 7 Wilayah Waspada Hujan Lebat hingga Ekstrem

Wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami hujan ringan hingga lebat adalah Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau, dan sebagian wilayah Kabupaten Ketapang.

"Potensi curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat ini akan terjadi di sejumlah wilayah di Kalbar sampai sepekan ke depan seperti di Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau, serta sebagian di Kabupaten Ketapang," ungkapnya.

Ade menambahkan, beberapa kabupaten di Kalbar, seperti Kabupaten Ketapang, sudah mengalami banjir dan longsor akibat hujan lebat beberapa hari sebelumnya.

"Selain bencana banjir, curah hujan di Kalbar ini juga berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem, karena hujan dengan intensitas lebat ini akan diikuti oleh petir dan angin kencang," tuturnya, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca BMKG 16-17 Oktober 2024, Ini 17 Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat

BMKG pun mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan mengambil langkah antisipasi terhadap potensi dampak tingginya curah hujan.

Cuaca ekstrem ini dapat menimbulkan kerusakan infrastruktur serta membahayakan keselamatan warga, terutama yang berada di kawasan rawan bencana.

BMKG juga mendorong masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan cuaca melalui sumber resmi, karena sangat penting dalam merencanakan aktivitas dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan bencana.

Selain itu, BMKG mengingatkan pemerintah daerah serta lembaga terkait untuk meningkatkan kesiagaan terhadap kemungkinan bencana alam. 

Baca Juga: Mengapa Cuaca Terasa Panas padahal Musim Hujan? BMKG Beberkan Penyebabnya | SINAU

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU