Kronologi Dokter Kecantikan Tewas Usai Panik Diteriaki Maling, Berawal Percakapan di Grup WA Komplek
Sumatra | 3 April 2024, 10:52 WIBJAMBI, KOMPAS.TV - Seorang dokter kecantikan di Jambi bernama Dwi Fatimah menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami kecelakaan pada Sabtu (30/3/2024).
Kecelakaan yang dialami wanita berusia 29 tahun itu terjadi lantaran korban panik setelah diteriaki maling lalu dikejar-kejar oleh warga hingga petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan atau Dishub setempat.
Kapolres Muaro Jambi AKBP Wahyu Istanto Bram mengungkapkan kronologi kejadian yang menewaskan Dwi Fatimah tersebut.
Baca Juga: Dokter Tewas Kecelakaan Usai Panik Diteriaki Maling, Keluarga: Korban Difitnah Mencuri Mobil
Bermula dari keresahan warga di Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, yang melihat sebuah kendaraan mengebut saat masuk kompleks perumahan.
Warga kemudian mengabarkan kejadian itu di grup Whatsapp perumahan. Percakapan mereka lantas berlanjut dengan inisiatif sejumlah pemuda setempat memeriksa kendaraan keluar-masuk kompleks.
Upaya pemeriksaan tersebut yang dilakukan pemuda setempat, direspons berbeda oleh Dwi Fatimah yang saat itu melintas.
Karena ada pemeriksaan tersebut, korban justru panik. Alih-alih menyetop mobil yang dikendarainya saat dihentikan, korban Dwi Fatimah justru menginjak pedal gas kencang-kencang.
”Melihat itu, warga curiga. Korban diteriaki maling,” kata Wahyu di Jambi pada Selasa (2/4/2024), dikutp dari Kompas.id.
Tak lama kemudian, terjadilah kejar-kejaran. Lima warga yang menumpang tiga sepeda motor mengejar Dwi Fatimah sampai ke jalan besar di wilayah Sebapo.
Baca Juga: Dokter Muda Tewas Kecelakaan Usai Panik Dikejar dan Diteriaki Maling oleh Warga
Peristiwa itu juga mengundang perhatian petugas Satuan Lalu Lintas Polres Muaro Jambi dan petugas dinas perhubungan atau Dishub setempat yang tengah berjaga di jalur mudik.
Mereka lantas ikut mengejar korban menggunakan pengeras suara. Saat itu, warga menghentikan upaya itu karena korban terlalu sulit dikejar.
”Saat itu, korban sudah cukup jauh di depan dan memasuki lalu lintas padat di bagian utara Muaro Jambi,” ujar Wahyu.
Ketika memasuki wilayah Sekernan, kondisi lalu lintas semakin padat. Dari arah berlawanan, melintas sebuah truk. Untuk menghindari kecelakaan, korban banting setir ke kanan yang justru berujung mobilnya menghantam tiang rumah warga.
Petugas lalu membawa korban yang terluka ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong. Dwi Fatimah tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Wahyu mengatakan keluarga korban sebelumnya sempat menyalahkan warga perumahan yang menuduh Dwi Fatimah maling.
Baca Juga: Kronologi Anggota TNI AD Tewas Bersimbah Darah di Bekasi: Mengaku Kecelakaan, RS Bilang Luka Bacokan
Lima warga yang mengejar tersebut lantas diperiksa. Polisi juga memeriksa kamera pemantau (CCTV) di perumahan itu.
Dari situ, polisi menyimpulkan telah terjadi salah paham. Namun, ia melihat tindakan yang dilakukan warga spontan demi menjaga keamanan di perumahan.
”Maksudnya, mereka ingin mengingatkan korban supaya tidak mengebut tetapi korban bukannya berhenti malah semakin mengebut. Ini yang membuat warga mencurigainya maling,” ucap Wahyu.
Terkait kasus itu, kata Wahyu, pihak keluarga korban tidak melapor ataupun menuntut. Salah satu alasannya, ada faktor kesalahan korban yang mengebut di jalan. Apalagi, korban disebut mengidap penyakit yang berkaitan dengan kecemasan tinggi.
Wahyu pun mengingatkan agar warga yang memiliki penyakit tertentu atau memiliki kecemasan tinggi agar tidak berkendara.
Dalam kesempatan itu, Wahyu juga memastikan korban bukan maling atau pelaku kejahatan lainnya. Kendaraan yang dibawanya adalah miliknya sendiri.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi Libatkan 3 Kendaraan, Mobil Bertindihan
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.id