> >

Kronologi Dokter Kecantikan Tewas Usai Panik Diteriaki Maling, Berawal Percakapan di Grup WA Komplek

Sumatra | 3 April 2024, 10:52 WIB
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. (Sumber: Tribunnews.com/Net)

Mereka lantas ikut mengejar korban menggunakan pengeras suara. Saat itu, warga menghentikan upaya itu karena korban terlalu sulit dikejar.

”Saat itu, korban sudah cukup jauh di depan dan memasuki lalu lintas padat di bagian utara Muaro Jambi,” ujar Wahyu.

Ketika memasuki wilayah Sekernan, kondisi lalu lintas semakin padat. Dari arah berlawanan, melintas sebuah truk. Untuk menghindari kecelakaan, korban banting setir ke kanan yang justru berujung mobilnya menghantam tiang rumah warga.

Petugas lalu membawa korban yang terluka ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong. Dwi Fatimah tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Wahyu mengatakan keluarga korban sebelumnya sempat menyalahkan warga perumahan yang menuduh Dwi Fatimah maling.

Baca Juga: Kronologi Anggota TNI AD Tewas Bersimbah Darah di Bekasi: Mengaku Kecelakaan, RS Bilang Luka Bacokan

Lima warga yang mengejar tersebut lantas diperiksa. Polisi juga memeriksa kamera pemantau (CCTV) di perumahan itu.

Dari situ, polisi menyimpulkan telah terjadi salah paham. Namun, ia melihat tindakan yang dilakukan warga spontan demi menjaga keamanan di perumahan.

 

”Maksudnya, mereka ingin mengingatkan korban supaya tidak mengebut tetapi korban bukannya berhenti malah semakin mengebut. Ini yang membuat warga mencurigainya maling,” ucap Wahyu.

Terkait kasus itu, kata Wahyu, pihak keluarga korban tidak melapor ataupun menuntut. Salah satu alasannya, ada faktor kesalahan korban yang mengebut di jalan. Apalagi, korban disebut mengidap penyakit yang berkaitan dengan kecemasan tinggi. 

Wahyu pun mengingatkan agar warga yang memiliki penyakit tertentu atau memiliki kecemasan tinggi agar tidak berkendara.

Dalam kesempatan itu, Wahyu juga memastikan korban bukan maling atau pelaku kejahatan lainnya. Kendaraan yang dibawanya adalah miliknya sendiri.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.id


TERBARU