> >

Kemenkes Beber Kronologi Penyebaran Antraks di Gunungkidul: Sembelih Ternak yang Sakit Jadi Pemicu

Jawa tengah dan diy | 6 Juli 2023, 15:58 WIB
Ilustrasi positif antraks. Kementerian Kesehatan atau Kemenkes menjelaskan kronologi kejadian antraks di wilayah Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes menjelaskan kronologi kejadian antraks di wilayah Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Diketahui, tercatat 3 warga Gunungkidul meninggal dunia akibat terjangkit antraks.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menyebut kejadian itu bermula dari penyembelihan sapi yang mati pada 18 Mei 2023 lalu, yang dagingnya kemudian dibagikan untuk dikonsumsi.

"Kasus kematian sapi pada 18 Mei, kemudian disembelih. Jadi sapinya ini sakit kemudian disembelih, dan dibagikan keluarga untuk dikonsumsi," kata Imran dalam konferensi pers secara daring, Kamis (6/7/2023).

"Jadi ini yang menjadi salah satu penyebab penyebarannya," imbuhnya.

Kemudian, pada 20 Mei 2023, kata dia, terdapat seekor kambing milik seorang warga berinisial KR, yang juga mati, kemudian dipotong dan dibagikan ke warga untuk dikonsumsi.

Seiring dengan itu, sapi warga SY juga mati dan daging hewan ternaknya tersebut pun dibagikan untuk dikonsumsi.

Imran menyebut salah satu korban yang meninggal, yakni WP, diketahui sempat membantu SY menyembelih sapinya tersebut.

"Yang meninggal ini Bapak WP, membantu menyembelih sapi Bapak SY tadi. Kemudian tanggal 1 Juni Bapak WP masuk rumah sakit dengan keluhan gatal-gatal, bengkak, dan luka," jelasnya.

"Waktu (WP) diperiksa, ada sampelnya yaitu positif spora antraks dari sampel tanah tempat penyembelihan sapi tadi," imbuhnya. 

Pada 3 Juni 2023, WP pun dirujuk ke Sardjito untuk pengambilan sampel darah, dan didiagnosis suspek antraks.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU