Gempa Maluku Terasa di Fakfak Papua Barat, Warga Berhamburan Jauhi Pantai saat Kondisi Gelap Gulita
Peristiwa | 10 Januari 2023, 08:34 WIBFAKFAK, KOMPAS.TV - Warga yang tinggal di Fakfak, Papua Barat berhamburan keluar rumah saat merasakan guncangan gempa Maluku magnitudo 7,5, Selasa (10/1/2023).
Gempa tersebut mengagetkan warga yang sebagian besar sedang tertidur pulas. Warga juga mengaku merasakan getaran gempa tersebut dalam waktu yang cukup lama.
"Lagi pulas-pulasnya tidur, pas pinggir pantai lagi. Cukup berasa lama, pada keluar rumah semua," kata warga bernama Apud, Selasa (10/1) dilansir dari Tribunnews.
Apud menceritakan, warga berlarian menuju tempat yang lebih tinggi dan menjauhi pantai saat gempa bumi terjadi.
Saat lari menyelamatkan diri, kata Apud, kondisi tempat tinggalnya itu gelap gulita karena mati listrik.
"Pada keluar rumah ke tempat tinggi, pas mati lampu pula," ujarnya.
Baca Juga: Sejumlah Bangunan Rusak Parah Dampak Gempa M 7,5 di Maluku, Begini Kondisinya
Sebelumnya, gempa mengguncang Maluku pada Selasa (10/1/2023) pukul 00.47 WIB atau 02.47 WIT.
Titik pusat atau episenter gempa berlokasi di 7.25 lintang selatan dan 130.18 bujur timur.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memutakhirkan kekuatan gempa yang sebelumnya M 7,9 menjadi M 7,5 setelah dianalisis.
Titik gempa yang menimbulkan peringatan dini tsunami itu berada di kedalaman 130 KM, jarak 148 KM arah barat laut Maluku Tenggara Barat.
BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami dua jam setelah gempa terjadi. Meski demikian, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terjadinya gempa susulan.
"Setelah dua jam dikeluarkannya peringatan dini tsunami, maka BMKG mengakhiri peringatan dini tersebut. Namun kami tegaskan bahwa peringatan ini bukan dicabut, hanya diakhiri," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Selasa (10/1).
"Kami imbau agar masyarakat tetap waspada dan tetap beraktivitas seperti biasa," ujarnya.
Baca Juga: Peringatan Dini Tsunami di Maluku Berakhir, BMKG: Masyarakat Dapat Kembali Beraktivitas
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Tribunnews