Penculikan Naik Bajaj di Jakarta Pusat, Ibu Malika Ungkap Ada yang Melihat Anaknya di Banten
Update | 27 Desember 2022, 10:05 WIBRupanya, gerobag pemulung itu telah dijual terduga pelaku kepada orang lain sebesar Rp400 ribu dengan dalih membutuhkan uang untuk beli seragam sekolah.
Akan tetapi pelaku maupun korban penculikan anak menggunakan bajaj itu masih belum berhasil ditemukan.
Baca Juga: Dua Minggu Penculikan Malika di Jakarta Pusat Masih Misterius, Polisi Bentuk Tim Gabungan Khusus
Selama tiga pekan terakhir, polisi telah melakukan sejumlah upaya untuk menemukan Malika, mulai dari pemeriksaan CCTV di Jalan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, hingga menggali keterangan saksi.
polisi bahkan membentuk tim gabungan khusus untuk menelusuri keberadaan anak perempuan yang diculik menggunakan bajaj tersebut.
Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona mengatakan, tim gabungan khusus itu telah menyusuri daerah yang dilalui korban dan terduga pelaku saat mengendarai bajaj serta memeriksa CCTV di sekitarnya.
"Tim sudah turun ke lapangan mulai dari titik start sampai dengan jalur di mana sopir bajaj itu menurunkan (terduga pelaku dan korban -red), begitu juga dengan keberadaan kemungkinan adanya CCTV, baik yang dimiliki oleh pemerintah atau pun CCTV yang dimiliki oleh masing-masing pribadi rumah atau gedung di dalam lintasan tersebut," kata Patar, Rabu (21/12).
Dugaan penculikan Malika telah dilaporkan oleh pihak keluarga ke Polsek Sawah Besar pada 9 Desember 2022. Ayah dan ibu Malika, Tunggal dan Oni, mengaku mengenal pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung.
Baca Juga: Bajaj Berhenti di Stasiun, Polisi Duga Pelaku Penculikan Anak di Jakarta Bawa Korban ke Luar Kota
Tunggal mengatakan, polisi telah mengirimkan ciri-ciri berupa sketsa pelaku untuk dikonfirmasi oleh pihak keluarga.
"Setelah polisi mencari-cari keberadaan si pelaku atau pun si korban, akhirnya membuahkan hasil seperti ciri-ciri foto si pelaku pernah dikirim ke saya atau pihak keluarga untuk menganalisis pelaku," ujarnya Rabu (21/12).
Polisi mengaku kesulitan menemukan korban dan terduga pelaku penculikan di Jakarta Pusat itu. Sebab, selain tidak memiliki tempat tinggal dan kerabat, terduga pelaku juga disebut tidak menggunakan telepon seluler.
Polisi juga telah memeriksa tiga saksi, termasuk sopir bajaj yang ditumpangi oleh korban dan terduga pelaku setelah membeli ayam goreng.
"Pengemudi bajaj sudah kami temukan, menurut pengakuan, terakhir diturunkan, setelah dari TKP tempat membeli ayam itu, diturunkan di dekat stasiun kota," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, Senin (19/12).
Baca Juga: Ibu Korban Penculikan Menggunakan Bajaj di Jakarta Pusat Memohon Polisi Percepat Pencarian Anaknya
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV