> >

Tertarik dengan Rumah Limas Film KKN di Desa Penari? Dijual Loh, Harga Cuma Rp40 Juta

Peristiwa | 20 Mei 2022, 19:00 WIB
Rumah Ngadiyo di Padukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Playen, Gunungkidul. (Sumber: KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Rumah berbentuk limasan yang digunakan sebagai lokasi syuting 'KKN di Desa Penari' di Dusun Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Gunungkidul, DIY dijual dengan harga Rp40 juta.

Untuk diketahui rumah tersebut dimiliki Keluarga Ngadiyo. Anak menantu Ngadiyo, Ngatemi mengatakan rumah tersebut dijual karena sudah tak ada yang menggunakannya.

"Dua limasan itu yang dijual, satu bangunan dapur tidak dijual karena untuk menaruh barang yang tidak terpakai," ucap Ngatemi dikutip dari Kompas.com, Jumat (20/5/2022).

Ngatemi mengatakan rumah tersebut dijual karena tak terpakai dan takut rusak karena tak ada yang merawatnya.

"Tidak terpakai kan malah rusak to, jadi dijual saja. Ditawarkan Rp40 juta untuk dua limasan," tuturnya.

Baca Juga: Pemilik Rumah KKN di Desa Penari Bantah Jual Bangunan karena Takut, tapi gara-gara Ini

Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Ngatemi juga mengklarifikasi pihak keluarga menjual rumah tersebut karena alasan takut.

Untuk diketahui Ngadiyo beserta istri pindah dari rumah tersebut usai syuting film 'KKN di Desa Penari' rampung.

Ngatemi mengatakan, pihak keluarga telah sakit sebelum syuting berlangsung dan memutuskan pindah setelah syuting selesai.

"Setelah dipakai syuting itu pindah ke sini (rumah anak). Bukan karena ketakutan, tidak lho. Sakit itu sebelum syuting sudah sakit," tutur Ngatemi.

Baca Juga: Mencekam! Ini Alasan Sewu Dino Lebih Seram dari KKN di Desa Penari

Ngatemi melanjutkan, sebelum syuting, pihak keluarga telah sakit tetapi masih melakukan aktivitas seperti biasa.

Mengingat pihak keluarga sudah tua dan lokasi rumah jauh dari tetangga, mereka memutuskan untuk pindah.

"Jadi sebelum syuting sudah sakit, tetapi beraktivitas seperti biasa. Apalagi rumahnya itu kan jauh dari tetangga dan sudah tua, kalau ada apa-apa kan kasihan. Jadi diajak ke sini. Bukan karena takut tinggal di rumah itu," lanjut Ngatemi.

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU