Dokter dan Suster Lompat ke Jurang Saat Puskesmas Diserang KKB, Sempat Ditikam dan Dipukul Besi
Peristiwa | 15 September 2021, 11:15 WIBPAPUA, KOMPAS.TV - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah melakukan aksi teror terhadap warga sipil. Kali ini, teror tersebut terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Selain merusak sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah dan bank, KKB juga tak segan-segan melukai warga sipil.
Baca Juga: Dua Tenaga Kesehatan Hilang Usai KKB Bakar Puskesmas di Kiwirok, Diduga Kabur ke Perbukitan
Sebanyak empat tenaga kesehatan terdiri atas seorang dokter dan tiga suster menjadi korban penganiayaan KKB.
Pada akhirnya, empat korban tersebut memilih melompat ke jurang saat puskesmas tempat mereka bekerja diserang oleh sekitar 50 orang KKB Papua.
Namun, sebelum memutuskan melompat ke jurang, keempat tenaga kesehatan itu sempat dianiaya oleh KKB.
Menurut Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, dari 4 tenaga kesehatan yang melompat ke jurang, 2 di antaranya sudah ditemukan.
Baca Juga: Kronologi Baku Tembak antara TNI dan KKB Pimpinan Lamek Taplo selama 4 Jam, Prada Ansar Terluka
Kedua tenaga kesehatan yang ditemukan selamat itu adalah seorang dokter dan suster. Saat ditemukan kondisi dokter tersebut sudah mengalami patah tangan.
Namun demikian, patah tangan tersebut bukan karena jatuh setelah melompat ke jurang, melainkan karena dipukul pakai besi oleh KKB sebelum ia melompat.
Sementara seorang suster yang juga ditemukan selamat mengalami luka karena sempat ditikam pakai belati sebelum nekat terjun ke jurang.
Baca Juga: Sosok Lamek Taplo, Panglima Komando OPM yang Tembak TNI dan Bakar Puskesmas, Sekolah, hingga Bank
"Terus tadi pagi satu suster sudah ketemu, karena dia lompat ke jurang, dia ditikam pakai belati dari belakang," kata Cahyo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (14/9/2021).
Cahyo menambahkan, sementara dua suster lainnya yang juga melompat ke jurang saat KKB menyerang hingga kini masih belum ditemukan.
"Jadi yang melompat itu ada empat, sudah ketemu dua, yang dua belum," ujar Cahyo.
Cahyo menuturkan, personel gabungan TNI-Polri yang berada di Kiwirok telah berusaha mencari kedua suster yang masih hilang itu.
Baca Juga: Respons Serangan KKB, TNI Siaga Penuh di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Namun, usaha tersebut belum membuahkan hasil karena KKB masih terus mengganggu dengan melepaskan tembakan.
"Tadi pagi tim gabungan turun cari tapi mereka ditembaki dari arah bandara," kata Cahyo.
Diberitakan sebelumnya, kontak senjata antara personel TNI Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) pagi.
Akibat kejadian yang berlangsung sekitar empat jam tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar.
Baca Juga: TNI Tangkap 2 KKB Beserta 5 Senjata Api yang Dilengkapi Pelontar Granat, Berawal dari Perahu Rusak
Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Christian Irreuw mengatakan kontak senjata antara TNI dan KKB terjadi sejak pukul 09.00 hingga 13.15 WIT di Distrik Kiwirok.
"Telah terjadi kontak tembak antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo dan aksi pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga," ujar Letkol Christian.
Adapun fasilitas umum yang dibakar KKB adalah Puskesmas Kiwirok, Kantor Bank Papua Perwakilan Distrik Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, Sekolah Dasar Kiwirok dan Pasar Kiwirok.
Baca Juga: Terungkap Lokasi Penangkapan Senat Soll, Mantan TNI yang Jadi Pentolan KKB, Ternyata di Markas KNPB
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com