> >

IGD Rumah Sakit di Yogyakarta Penuh, 41 Pasien Covid-19 Meninggal di Rumah

Kesehatan | 30 Juni 2021, 21:35 WIB
Suasana pemakaman korban Covid-19. Kematian akibat Covid-19 di Sleman, Yogyakarta meningkat. (Sumber: Kompas.id/Rony Ariyanto)

“Untuk yang meninggal di rumah itu kebanyakan di rumah tidak punya oksigen. Harusnya ada persediaan oksigen kalau saturasi (pasien) di bawah 95. Jika tidak dibantu oksigen maka satu sampai dua jam meninggal,” jelas Lilik.

Menurut Lilik, kasus kematian karena Covid-19 pada Juni 2021 ini meningkat jauh dari bulan-bulan sebelumnya.

“Sejak tanggal 15 Juni ada peningkatan grafik (angka kematian Covid-19) cukup signifikan dengan adanya rumah sakit yang penuh sehingga pasien Covid-19 banyak ditolak,” kata Lilik.

Lilik menyebut, pihaknya mengatur strategi menghadapi peningkatan pemakaman dengan protokol Covid-19. Salah satunya, tim BPBD menghemat penggunaan waktu, tenaga personel, dan alat pelindung diri (APD).

“Kita siasati setiap tim untuk pemakaman kita cari rute yang agak dekat dengan makam,” katanya. 

Baca Juga: 230 Kamar Hotel di Wilayah Yogyakarta Disiapkan Jadi Tempat Isolasi Pasien OTG Covid-19

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Sleman juga mengaku kewalahan menghadapi lonjakan kasus Corona. Akibatnya, kapasitas tempat tidur dan shelter Covid-19 tak mencukupi untuk perawatan pasien.

Hingga 27 Juni 2021 saja, jumlah pasien baru Covid-19 mencapai 5.587 kasus. Padahal, angka tertinggi sebelumnya pada Januari 2021 hanya mencapai tiga ribuan kasus.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU