Anak Juru Parkir di Jayapura jadi Putra Papua Pertama yang Raih Adhi Makayasa AAL
Berita daerah | 25 Juni 2021, 10:00 WIBJAYAPURA, KOMPAS.TV - Kebahagiaan tengah menyelimuti hati Alex Tiris seorang juru parkir di Jalan Ahmad Yani, Kota Jaya Pura.
Anaknya, Always Giving Hamonangan Tiris, telah dianugerahi gelar Adhi Makayasa, lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) 2021 oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono.
Lulusan AAL angkatan ke-66 itu resmi menjadi putra Papua pertama yang meraih penghargaan tersebut.
Lahir dari Keluarga Pekerja Keras
Dilansir dari Kompas.com, Always Tiris lahir dari keluarga sederhana, ayahnya merupakan juru parkir sementara ibunya berjualan minuman di salah satu sekolah dasar.
Sebelum menjadi juru parkir, Alex Tiris pernah merantau ke Jakarta sekitar 1990-an. Ia menggeluti beragam profesi, mulai dari atlet tinju hingga satpam.
Baca Juga: Pemprov DKI Putuskan Salat Jumat di Zona Merah Ditiadakan
Di Jakarta, dirinya bertemu dengan istrinya, Dirmawaty Panjaitan dalam sebuah kegiatan gereja.
Keduanya lalu menikah pada 1995. Dari pernikahan itu, Alex dan Dirmawaty dikaruniai lima anak
Pada tahun 1998, Alex dan Dirmawaty yang baru memiliki dua anak memutuskan kembali ke Jayapura karena kerusuhan yang pecah di Jakarta.
Datang ke Jayapura dengan kondisi keuangan kurang memadai, Alex terpaksa membawa istri dan kedua anaknya tinggal di rumah orangtuanya di kawasan Polimak.
"Jadi di situ kita ada beberapa keluarga tinggal satu rumah," kata Alex dikutip dari Kompas.com, Jumat (25/6/2021).
Demi memenuhi kebutuhannya dan keluarga, Alex bekerja serabutan dari pengumpul besi tua hingga tukang bangunan yang digelutinya hampir tujuh tahun.
Hingga pada 2005, Alex bertemu seorang kawan, Yance Awom, yang mengajaknya menjadi juru parkir.
Kini sudah 17 tahun profesi tersebut dijalani hingga anak-anaknya tumbuh.
Baca Juga: Kasus Corona Meningkat, Tim Gabungan Kembali Gelar Razia Prokes
Tak Menyangka
Always Giving Hamonangan Tiris merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
Dirinya sempat tak menyangka bahwa Always Tiris mendapat penghargaan Adhi Makayasa.
Karena bagi Alex, anaknya lulus sebagai taruna AAL pada 2017 sudah menjadi anugerah yang tak pernah dibayangkan.
Sementara itu, anak keduanya, Aldre Bengur Tiris, sudah lebih dulu masuk ke AAL dan lulus pada 2018.
"Saya tidak bisa berkata-kata, saya hanya bisa menangis bersyukur dan berdoa kepada Tuhan," kata dia.
Penghasilan juru parkir
Rata-rata, Alex memperoleh uang sekitar Rp 300.000 dalam sehari.
Sebagian uang disisihkan untuk keperluan gereja, sebagian untuk retribusi ke Pemkot Jayapura, sisanya diserahkan kepada sang istri.
Sebagai seorang ayah, dirinya ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang baik.
Baca Juga: Momen Haru Penghormatan Terakhir Nakes Wisma Atlet yang Gugur Karena Covid-19
Terbukti, kelima anaknya mengenyam pendidikan di SMAN 5 Jayapura, salah satu sekolah unggulan di kota itu.
Dirmawaty Panjaitan, selaku ibu Always Tiris juga mengaku sangat terharu atas pencapaian anaknya menjadi lulusan terbaik.
"Saya setiap hari bangun jam tiga (subuh) untuk siapkan makanan untuk anak-anak, buat saya tidak ada alasan anak saya tidak masuk sekolah walau hanya satu hari," kata dia.
Anak Berprestasi
Menurut Dirmawaty, Always merupakan anak yang disiplin dan berprestasi di sekolah.
"Always sejak SD memang punya prestasi yang luar biasa, SMA dia peringkat enam secara umum (se-Papua) dan menjadi utusan Papua untuk PJTA pada 2015," kata dia.
Dengan keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya, Always selalu berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu. Termasuk ketika berusaha masuk ke AAL.
Tanpa diarahkan, Always selalu menjaga kondisi fisiknya dengan baik dan terus meningkatkan kemampuan akademiknya secara otodidak.
Baca Juga: Mantap! Warga Divaksin Covid-19 Dapat Hadiah Kambing
"Dia selalu berangkat sekolah jam 6.00 pulang jam 17.30, dia di sekolah saja. Kalau sudah pulang dia tidak keluar lagi," kata dia.
Harapan
Dengan capaian yang ditorehkan Always Giving Hamonangan Tiris, Alex yang berasal dari Kabupaten Sarmi, berharap hal tersebut bisa menjadi contoh untuk anak Papua lainnya.
"Ini perhatian negara terhadap Papua, tinggal bagaimana kita menyiapkan putra-putri Papua untuk merespons perhatian negara," kata Alex.
Ungkapan senada juga dikatakan Dirmawaty yang berharap anaknya bisa menjadi contoh anak-anak di Papua.
"Saya ingin putra kami maju supaya menjadi contoh untuk saudara-saudara kami di Papua. Ada banyak saudara-saudara kami di Sarmi tidak mengenal pendidikan," kata Dirmawaty.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV