Sosok Bripka LA, Polwan yang Terlibat Perjokian Tes Masuk Bintara Polri Dinas di Bagian Binmas
Peristiwa | 18 Juni 2021, 06:02 WIBBaca Juga: Kronologi Polisi Pergoki Polwan Istrinya Berduaan di Kamar Hotel, Berawal Pasang GPS di Mobil
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, membenarkan penangkapan Bripka LA yang diduga terlibat percaloan Casis Bintara Polri tersebut.
"Benar, saat ini masih didalami Propam. Untuk jelasnya nanti akan dirilis Pak Kapolda Sumut," kata Kombes Hadi pada Kamis (17/6/2021).
Hadi menjelaskan, Bripka LA diketahui menaungi atau membawa 28 calon siswa yang ingin masuk Bintara Polri lewat jalur perjokian.
Modusnya, Bripka LA merekrut sejumlah orang sebagai joki yang mengerjakan soal tes masuk polisi tersebut.
Mereka yang dijadikan joki oleh Bripka LA disebut didatangkan dari berbagai daerah. Ada yang berasal dari Jakarta, Bandung, dan lain-lain.
Baca Juga: Polda Sumut Tangkap Oknum Polwan Berpangkat Bripka, Diduga Jadi Joki Seleksi Masuk Bintara Polri
Adapun praktik perjokian ini terbongkar setelah adanya laporan dari seorang Casis Bintara Polri yang mengikuti seleksi tidak lewat perjokian Bripka LA.
Casis tersebut merasa ada yang janggal saat mengikuti tes seleksi ujian akademik. Sebab, dalam sejumlah tes sebelumnya, ia tidak pernah melihat orang yang menjadi joki itu.
Tak tinggal diam, ia kemudian melapor kepada polisi yang menjadi pengawas tes seleksi Bintara Polri tersebut.
Setelah mendapat laporan itu, petugas kepolisian yang bertugas bergerak cepat mengamankan para joki tersebut. Saat diinterogasi, para joki itu mengakui perbuatannya.
Selanjutnya, pihak kepolisian langsung melakukan pendalaman, hingga akhirnya proses penyelidikan mengarah kepada oknum anggota polisi Bripka LA.
Baca Juga: Ngaku Pengacara Rizieq, Wanita Ini Ribut dengan Polwan di luar PN Jakarta Timur
"Ada dugaan mengarah ke oknum polisi yang bertugas di salah satu Polres. Dan ini sudah kita lakukan pemeriksaan intensif oleh Propam. Sampai dengan sekarang, yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan," kata Hadi.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV