KKB Papua Terus Berulah, Warga di Beoga Mulai Kesulitan Makanan
Peristiwa | 15 April 2021, 11:41 WIBPAPUA, KOMPAS.TV- Teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker membuat kondisi di sejumlah tempat Bumi Cenderawasih belum stabil, khususnya di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Bahkan, warga setempat mengaku sudah mulai kesulitan makanan.
Hal ini dirasakan betul oleh masyarakat dari luar Puncak Jaya yang saat ini tengah mengungsi di Koramil dan Polsek Beoga yang mengaku mulai kesulitan makanan.
Baca Juga: Dua Guru Tewas Ditembak KKB Papua, Mendikbud: Kami Sangat Berduka
"Ini kita tinggal makan mi instan saja, semoga cepat ada pesawat masuk," ujar Aman (bukan nama sebenarnya), seorang warga Beoga yang juga sedang mengungsi, saat dihubungi via telepon, Selasa (13/4/2021).
Kapolsek Beoga, Ipda Ali Akbar menjelaskan bila semenjak KKB masuk di Beoga, toko-toko yang menjual bahan pokok tidak berani buka dan masyarakat tidak berani keluar rumah, terutama pada malam hari.
"Di sini ada empat kios besar, maksudnya dia jual mi instan kartonan, kalau kios kecil yang jual eceran ada beberapa. Tapi itu tidak ada kios berani buka, kalau mau beli kita ketuk pintu, itu juga bisa siang saja, kalau malam sudah tidak berani," sambung Ali Akbar.
Baca Juga: Kapolda Papua Sebut KKB di Beoga Punya 30 Senjata Api Hasil Rampasan dan Beli Ilegal
Menurut dia, stok makanan yang tersedia di toko-toko tersebut juga sudah semakin sedikit dan perlu segera dipasok. Hingga Selasa (13/4/2021) siang, Ali Akbar mengaku KKB masih melepaskan tembakan ke arah Koramil Beoga.
"Tadi terakhir jam 10 mereka masih tembak sekitar empat kali lalu sempat dibalas oleh aparat, tapi itu cuma gertakan saja," kata dia seperti dikutip dari Tribunnews, Rabu (14/4/2021).
Ali Akbar menjelaskan, KKB tersebut diduga berada di wilayah ketinggian yang terdapat di ujung bandara.
Dari posisi tersebut, KKB memiliki jarak tembak cukup dekat ke pesawat terbang yang akan mendarat di Beoga.
Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV