Kisah Kepala Sekolah SMPN 1 Beoga Lolos dari Borondongan Peluru, Sembunyi 2 Jam di Semak-semak
Peristiwa | 11 April 2021, 15:02 WIBBaca Juga: Polda Papua Akan Kirim Personel Tambahan untuk Mengejar KKB
Setelah berdiam diri di semak-semak selama 2 jam, Junedi akhirnya memberanikan diri keluar dari persembunyiannya.
Itu ia lakukan setelah mendengar suara aparat keamanan. Saat itu, menurut Junedi, petugas hendak mengevakuasi jenazah rekannya, Yonatan.
"Karena saya dengar suara pakai bahasa umum (bahasa Indonesia), saya buang suara, dan keluar dari semak-semak, dan kemudian ke Koramil," kata Junedi.
Lebih lanjut, Junedi meluruskan bahwa dirinya tidak diculik oleh pihak KKB.
Baca Juga: Aparat Keamanan Papua Bongkar Sumber Dana KKB, Berasal dari Tambang Emas Ilegal hingga Perampasan
Menurutnya, saat kejadian warga tidak melihat keberadaannya karena sedang bersembunyi. Namun, warga menduga dirinya telah dibawa KKB.
"Waktu petugas jemput korban ini tidak temukan saya. Akhirnya mereka dobrak pintu, dia cari saya tidak ada," ujar Junedi.
"Makanya anggota di atas sana pikir saya diculik, padahal saya menyelamatkan diri."
Junedi juga menceritakan bahwa Yonatan dan dirinya telah lama tinggal bersama di Papua.
Baca Juga: Kejamnya Teror KKB Papua, dari Tembak Mati 2 Guru, Culik Kepsek, Bakar 3 Sekolah hingga Peras Warga
Rencananya jenazah Yonatan akan dipulangkan ke kampung halamannya di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, untuk dimakamkan, pada Minggu (11/4/2021).
"Informasi dari keluarga mau dibawa ke Toraja untuk dimakamkan," ujar Junedi.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV