Gerakan KAMI Kerap Ditolak, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Itu Peringatan dari Allah SWT
Politik | 19 September 2020, 14:17 WIBMAGELANG, KOMPAS TV - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tak terlalu mempermasalahkan dengan adanya sejumlah pihak yang kerap menolak keberadaan gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Tak terkecuali penolakan juga terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Itu terlihat dari sejumlah spanduk yang menyatakan menolak kehadiran gerakan yang dimotori oleh Din Syamsuddin itu.
Menurut Gatot yang didapuk sebagai Presidium KAMI itu, adanya penolakan demi penolakan justru bakal membuat kelompok ini semakin tangguh.
Baca Juga: Muncul Gerakan KITA Inisiasi Relawan Jokowi, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan Melawan Jika..
"Spanduk-spanduk itu, apa pun yang menentang KAMI, menurut saya adalah itu peringatan dari Allah SWT agar KAMI lebih kuat, lebih tangguh, dan tidak berhenti,” kata Gatot Nurmantyo dalam orasinya pada Jumat (19/9/2020).
Menurut Gatot, para pihak yang menolak gerakan KAMI merupakan saudara sesama Indonesia juga. Karena itu, ia pun meminta massa KAMI untuk tidak memusuhinya.
“Kalau ada yang menjelekkan KAMI, tapi berjuang untuk Indonesia berarti sama, mereka saudara kita juga," kata Gatot.
"Selama tujuan mereka adalah untuk Indonesia, untuk Indonesia, untuk Indonesia, maka mereka kawan kita. Tapi, kalau melawan Indonesia otomatis jadi lawan KAMI."
Baca Juga: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Pemerintah, Tangkap Saya Dulu, Saya yang Makar
Lebih lanjut, Gatot mengungkapkan alasan dirinya bergabung dalam gerakan KAMI karena saat ini ada sekelompok orang yang berusaha mengubah Pancasila, ideologi yang selama ini dianut oleh Indonesia.
Oleh karena itulah, Gatot bersedia bergabung dengan KAMI demi mempertahankan keutuhan Pancasila.
"Mengapa saya bangkit, karena ada sebagian kelompok yang terorganisasi rapi, besar dan berusaha untuk mengubah Pancasila," ucap Gatot.
Gatot menambahkan, kelompok tersebut sangat luar biasa karena akan menggantikan Pancasila. Dengan begitu, berarti akan mengganti Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca Juga: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Gerakan KAMI Tidak Bisa Dihapus, Percaya Sama Saya
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV