Ruby Alamsyah Terpilih Jadi Ketua Umum PPMKI DKI Jakarta Periode 2020-2023
Gaya hidup | 21 Juli 2020, 21:38 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Provinsi DKI Jakarta menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-13.
Karena pandemi Covid-19, Musda PPMKI DKI Jakarta dilaksanakan secara online (daring) dan offline di gedung JAC, Jakarta Pusat, Minggu (19/7/2020).
Baca Juga: Konvoi Mobil Kuno Tandai Dimulainya " BALI ERA BARU"
Untuk mematuhi protokol kesehatan di tengah wabah, maka pihak panitia membatasi jumlah anggota yang hadir secara langsung di lokasi hanya 40-an orang.
"Pada Musda kali ini terdapat 4 kandidat yang jadi calon ketua PPMKI DKI Jakarta berikutnya," ujar salah seorang panitia.
Mereka yang tertulis dinyatakan sebagai para calon ketua itu tak lain adalah Ruby Alamsyah, Mohammad Efendi, Iwan Diah, dan Gde Arya Widjaja.
Saat proses pemungutan suara yang juga dilakukan secara online, akhirnya Ruby Alamsyah terpilih sebagai pemenangnya.
Ruby meraih dukungan 21 suara dari total 45 pemilih.
Sedangkan Mohammad Effendi tercatat memperoleh 19 suara, Gde Arya Widjaja meraup 9 suara, dan Iwan Diah mengantongi hanya 3 suara.
Baca Juga: Komunitas Kolektor Mobil Kuno Bali part1
Dengan demikian, Ruby Alamsyah terpilih sebagai Ketua Umum PPMKI DKI Jakarta yang baru untuk periode 2020-2023.
Ruby Alamsyah menggantikan Cecil Silanu yang telah menjabat selama dua periode.
“Terimakasih atas dukungannya, akan kami jalankan amanah ini dengan nasehat dan arahan dari para pembina,” ungkap Ruby, penuh bangga.
"Dalam satu bulan ke depan, kami akan menyusun kepengurusan PPMKI DKI Jakarta yang selanjutnya," imbuhnya.
Menurut Ruby, tugas pertama dalam menyusun kepengurusan baru periode 2020-2023 nanti bersama para senior, pensehat dan pembina PPMKI.
“Rencana jangka pendek kedua adalah membuat platform online untuk PPMKI yang akan berjalan berbarengan dengan kegiatan offline kami seperti gathering, touring, dan sebagainnya,” tutur Ruby.
Baca Juga: Komunitas Kolektor Mobil Kuno Bali (Part 2)
Platform tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk melakukan pertemuan secara online, mencari literasi dan dokumentasi yang menyangkut PPMKI atau mobil kuno.
"Harapannya tidak hanya member PPMKI, namun berbagai kalangan masyarakat yang antusias bisa lebih mudah bergabung dengan PPMKI," kata Ruby.
Oleh karena itu, Ruby menambahkan, bagi para pencinta mobil kuno di Indonesia agar lebih guyub dan memiliki tempat yang dapat menyatukan berbagai hal di PPMKI ini.
Wakil Ketua Umum PPMKI Pusat, H. Jimmy Syamsudin menyatakan bahwa pelaksanaan Musda PPMKI DKI Jakarta tersebut bisa dijadikan contoh bagi kepengurusan PPMKI di daerah lainnya.
“Sehingga sebelum Musyawarah Nasional (Munas) pada November nanti, mereka sudah melakukan Musda masing-masing,” ungkap Jimmy.
Adapun Anton Suleiman, Pembina PPMKI DKI Jakarta menjelaskan bahwa mobil kuno hingga kini masih diburu orang asing.
Baca Juga: Komunitas Kolektor Mobil Kuno Bali (Part 3)
"Jadi kalau kita tidak pertahankan dan koleksi, maka akan dijual di luar negeri. Harga dan barangnya tentu makin langka. Namun, di samping koleksi, kita juga ada riwayat mobil itu bersejarah atau tidak," ujar Anton kepada Reporter Rinintha Niken dan Kameramen Connie Pacifica dari Kompas TV.
Anton mengungkapkan, ia berharap pemerintah dapat membuat regulasi agar ada kesemptan dan kemudahan menarik kembali mobil kuno dari luar negeri.
"Peraturan ini harus dibuat pemerintah soal memasukan mobil kuno, tujuan untuk kolektor, pameran dan museum. Hal ini harus didukung pemerintah menjadi legal masuk ke Indonesia. Contohnya Singapura, mobil kuno boleh masuk, tapi tanpa bea masuk dan tidak untuk jual-beli, atau setahun 28 kali pemakaian. Inilah satu solusi baik untuk mobil kuno yang dimodifikasi untuk jadi legal," kata Anton, menegaskan.
Dengan begitu, hal ini juga diharapkan dapat menaikan ekonomi kreatif nasional.
Misalnya dengan bermunculannya bisnis body repair, karena tak sedikit pribumi Indonesia jago pula dalam memperbaiki sparepart mobil kuno.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV