Ini Anjuran Dokter Soal Persiapan Menuju New Normal
Berita kompas tv | 28 Mei 2020, 18:44 WIBJAKARTA, KOMPASTV – Pola kehidupan baru atau new normal di tengah pandemi virus corona telah digaungkan pemerintah.
Rencananya dalam era new normal nanti, sejumlah fasilitas umum dan rumah ibadah kembali di buka. Hal ini membuat protokol kesehatan dalam mengimplementasikan new normal juga sedang dirumuskan.
Poin dasarnya masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat ketika new normal dilaksanakan.
Baca Juga: Cegah Corona, Mal Edukasi Protokol Kesehatan “New Normal”
Dalam webinar dengan tema "Berdamai Dengan Covid-19", sejumlah dokter berbagi gaya hidup yang benar di era new normal.
Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Jakarta, dr. Feni Fitriani Taufik menjelaskan virus corona adalah virus baru dan masih diteliti para ahli. Sehingga teori yang ada saat ini bisa berubah dalam waktu yang tidak dapat dipastikan, karena penelitian terus berkembang.
Namun satu hal yang harus diperhatikan masyarakat yakni daya tahan yang perlu ditingkatkan pada masa new normal.
"Memang intinya di daya tahan, yang menyembuhkan itu maksudnya meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan melakukan sesuatu yang meningkatkan daya tahan itu buat gejalanya ringan, karena obatnya belum ada," ujar Feni, Kamis (28/5/2020).
Baca Juga: Jokowi Sebut 4 Provinsi Siapkan Tatanan New Normal
Sementara itu Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik RSUP Persahabatan, dr Budi Haryanto mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
Menurutnya yang paling sederhana adalah menjaga kebersihan individu dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.
Budi merekomendasikan agar masyarakat menggunakan sabun cair dibanding sabun batang karena kandungan disinfektand dalam sabun cari lebih baik.
Selain itu, potensi penularan covid-19 pada sabun batang juga bisa terjadi, sebab virus corona memiliki ketahanan yang cukup baik dan dapat bertahan selama tiga hari di semua bentuk permukaan. Mulai dari plastik, stainless steel atau permukaan lain, termasuk pada sabung batang.
Baca Juga: Bersiap New Normal, Wishnutama: Pariwisata Dibuka Jika Kasus Covid-19 Tidak Naik Lagi
"Jadi sabun cair yang mengandung disinfektan itu lebih baik. Jadi bukan sabun batangan atau sabun colek," ujarnya.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV