Dampak Corona, Konsumsi Listrik di Jawa-Bali Turun 9,55 Persen
Berita kompas tv | 16 April 2020, 18:39 WIBJAKARTA, KOMPASTV - Konsumsi listrik wilayah Jawa-Bali mengalami penurunan hingga mencapai 9,55 persen. Hal ini terjadi sejak wabah virus corona (Covid-19) terjadi di Indonesia dan diberlakukannya kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, penurunan konsumsi listrik ini utamanya terjadi di sektor bisnis dan industri.
Menurutnya, penurunan konsumsi listrik ini bukan hanya terjadi di Indonesia, negara lain yang terdampak virus corona juga merasakan hal yang sama dikarenakan adanya pembatasan kegiatan perkantoran, bisnis, industri komersial hingga manufaktur.
Baca Juga: Masih Bingung Dapat Token Listrik Gratis PLN? Nih Cara Mudah Lewat Website dan WhatsApp
Dalam catatannya, Zulkifli menjelaskan konsumsi listrik periode Maret-April 2020 di berbagai wilayah di Indonesia mengalami penurunan.
Persentase tertinggi penurunan konsumsi listrik terjadi di wilayah Jawa-Bali yang mengalami penurunan paling dalam yakni 9,55 persen.
"Terlihat sistem Jawa-Bali selama beberapa minggu terakhir ini terus mengalami penurunan dan pada minggu terakhir di sekitar April lalu penurunan sistem Jawa-Bali demand-nya turun minus 9,55 persen," ujar Zulkifli dalam rapat panitia kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (16/4/2020). Dikutip dari Kompas.com.
Adapun data penurunan konsumsi listrik di wilayah lain yakni Sumatera mencatat konsumsi turun 2,08 persen. Kalimantan Barat konsumsi listriknya turun 3,97 persen dan untuk sistem Sulawesi Bagian Selatan konsumsi listrik turun 3,16 persen.
Baca Juga: PLN: Pelanggan Listrik 450 VA Gratis 3 Bulan
"(Penurunan konsumsi listrik) itu tergambar juga dengan tempat-tempat lain dalam skala berbeda," kata Zulkifli.
Kendati demikian, masih terdapat beberapa wilayah yang justru mengalami peningkatan konsumsi listrik. Sistem listrik Kalimantan Selatan, Tengah, dan Timur (interkoneksi) masih tumbuh 2,29 persen.
Hal serupa juga dialami Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur, yang masing-masing tumbuh 0,61 dan 0,9 persen.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV