Tak Hanya Reynhard Sinaga, Ini Kasus Penyalahgunaan GHB
Berita kompas tv | 7 Januari 2020, 21:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pemerkosaan menggunakan obat penenang bukan petama kali terjadi. Jauh sebelum kasus Reynhard Sinaga kepolisian Inggris pernah menangani kasus yang hampir sama. Pemerkosaan menggunakan obat penenang Gamma Hidroksibutirat (GHB).
Stephen Port merupakan terpidana yang melakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap pria. Ia menggunakan GHB untuk melancarkan aksi penyimpangan seksual yang dilakukan dalam rentang waktu 2014 hingga 2015.
Dikutip dari Guardian, Stephen menjadi terpidana dari 22 kasus pemerkosaan terhadap 11 pria, narkoba, pelcehan seksual terhadap 7 pria dan pembunuhan 4 pria remaja lantaran overdosis GHB. Stephen sempat memperkosa keempat remaja tersebut sebelum meninggal. Pada 25 November 2016 Pengadilan Inggris menjatuhkan hukuman seumur hidup untuk kasus Stephen Port.
Burning Sun
Kasus lain yang menggunakan GHB terjadi di Korea Selatan. Kasus ini menjadi besar lantaran menyeret mantan personel boyband Big Bang, Lee Seung-hyun atau yang dikenal dengan nama Seungri dan artis K-pop lainnya. Kasus tersebut dikenal dengan skandal kasus Klub Burnig Sun. Dikutip dari NPR.
Klub tersebut diduga memperjualbelikan GHB untuk para tamu, khususnya tamu VIP. Obat ini digunakan pelanggan pria agar bisa melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap pelanggan wanita. Selain pelecehan dan prostitusiskandal Burning Sun juga terkait penyelewengan pajak.
Kasus ini terbongkar setelah video penyerangan seorang pria yang dilakukan petugas keamanan klub di internet. Penyerangan tersebut lantarn dirinya menolong wanita yang sedang dilecehkan saat di dalam klub.
Overdosis GHB di Bali
Kasus lainnya yakni overdosis penggunaan GHB dengan korban warga negara Australia, Denni North (33) yang ditemuka tewas pada 30 Desember 2012 di sebuah villa di Bali. Seperti diberitakan Kompas.com, teman-teman Denni memberi keterangan kepada media Australi bahwa sebuah botol berisi GHB ditemukan di dekat tubuh Denni.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV