> >

Propam Polda Metro Jaya Dalami terkait Dugaan Pemerasan Penonton DWP oleh Polisi

Hukum | 20 Desember 2024, 14:05 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat memberikan keterangan pers, Jumat (20/12/2024). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi merespons terkait kasus dugaan pemerasan terhadap warga asal Malaysia oleh anggota kepolisian saat menonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut saat ini hal tersebut tengah didalami Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya

"Terkait beredarnya informasi tersebut, maka secara proaktif Polda Metro Jaya melakukan pendalaman," kata Kombes Ade Ary dalam keterangannya, Jumat (20/12/2024).

"Sejak kemarin, Bid Propam Polda Metro Jaya yang juga diasistensi oleh Divisi Propam Polri, sedang berlangsung pendalaman untuk menindaklanjuti informasi tersebut," sambungnya.

Ia pun menegaskan pihaknya tidak akan pandang bulu menindak pelaku, termasuk anggota kepolisian yang terbukti melakukan pemerasan.

"Polda Metro Jaya tidak akan pandang bulu, tidak akan tebang pilih, tidak akan ragu untuk menindak tegas siapapun pelakunya," tegasnya.

Kombes Ade Ary juga memastikan anggota yang terbukti melakukan pemerasan akan disanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

"Apabila nanti ditemukan, nanti akan diproses berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara profesional dan proporsional," ucapnya.

Sebagai informasi, DWP 2024 di JIExpo Kemayoran digela pada 13-15 Desember 2024. 

Usai acara, akun Instagram penyelenggara DWP pun dibanjiri komentar protes warganet terkait kabar sejumlah penonton DWP 2024 yang diduga ditangkap anggota polisi lalu mengalami pemerasan.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Rotasi Sejumlah Pamen dari Kasubdit hingga Kapolsek, Ini Daftar Namanya

Salah satu yang diduga menjadi korban pemerasan yakni warga negara asing (WNA) asal Malaysia, Ilham (26), bukan nama sebenarnya.

Berdasarkan keterangan teman Ilham asal Indonesia yang ada di lokasi kejadian saat itu, Raka, bukan nama sebenarnya, temannya tersebut  terpaksa merogoh kocek Rp 200.000 agar paspor miliknya dikembalikan oleh terduga anggota polisi saat menonton DWP, Minggu (15/12).

Menurut penjelasannya, hal itu terjadi saat dirinya dan Ilham tengah menonton DWP, Minggu (15/12). Tiba-tiba, seorang pria yang mengaku dari pihak kepolisian menarik tangan Ilham dan meminta untuk mengikutinya.

Menurut cerita Ilham, dia tidak sendiri, namun terdapat beberapa penonton DWP 2024 lain yang turut dibawa untuk dikumpulkan dan diperiksa terduga polisi itu. 

Kepada terduga polisi tersebut, Ilham menjelaskan bahwa dirinya WNA asal Malaysia. Petugas lantas meminta paspornya dengan dalih kebutuhan pemeriksaan administrasi. Dalam kesempatan itu, Ilham juga dicek tingkat kesadarannya.

“Kata teman aku, tes kesadarannya itu kayak bisa baca angka pada jari atau enggak, sama jalannya linglung atau enggak, sama dari bau mulut sih,” ujar Raka, Kamis (19/12), dikutip dari Kompas.com.

Meski demikian, paspor Ilham, lanjut ia tak kunjung dikembalikan. Hingga akhirnya Raka berinisiatif untuk memberikan uang terduga polisi guna paspor milik Ilham dikembalikan,

Ide tersebut, kata ia, didapat usai melihat paspor milik penonton DWP lain yang turut disita polisi, di dalamnya terselip uang. 

"Ya karena aku tahu polisi di Indonesia suka dengan bribe (suap), ya sudah, aku kasih yang ada di dompet aku. Kalau enggak salah, Rp 200.000,” jelasnya.

Alhasil, kata ia, terduga polisi itu mengembalikan paspor milik Ilham usai diberi uang tersebut.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Siap Amankan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dengan Ribuan Personel Gabungan

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU