> >

Bahlil Sebut Golkar Usulkan Pilkada lewat DPRD: Kita Ingin Demokrasi yang Efisien, Terlalu Mahal Ini

Politik | 14 Desember 2024, 11:52 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat mengumumkan susunan kepengurusan baru Partai Golkar, Kamis (7/11/2024). (Sumber: YouTube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyebut partainya menjadi penggagas wacana pemilihan kepala daerah (pilkada) kembali lewat DPRD. Sebab, kata dia, ongkos pemilu di Indonesia terlalu mahal.

“Kemarin kan itu kan di puncak HUT Partai Golkar kemarin, kami tawarkan konsep dalam rangka penyesuaian sistem demokrasi kita. Nah tapi masih dalam kajian, dan Golkar yang mendahului ngomong itu, dan itu kami pasti sama-sama dengan pemerintah untuk membicarakan,” kata Bahlil di Istana, Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Baca Juga: Prabowo Usul Pilkada Dipilih DPRD, Peneliti BRIN Sebut Semi Otoriter Hanya Ditentukan Ketum Parpol

“Kan kita pikir, kita ingin demokrasi kita adalah demokrasi yang efisien lah, terlalu mahal ini demokrasi,” lanjutnya, dikutip dari laporan tim liputan Kompas TV.

Bahlil optimistis, meskipun pilkada dilakukan oleh DPRD, hak-hak rakyat dalam berdemokrasi tetap bisa terjaga.

“Hak-hak rakyat jangan kita abaikan. Tetap demokrasi kita melibatkan rakyat, tapi jangan sampai mahalnya kayak gini gitu lho,” ujarnya.

Menurut Bahlil, saat ini biaya pilkada sangat mahal bukan hanya bagi penyelenggara tetapi juga untuk calon kandidat dan partai politik.

Baca Juga: Prabowo Sebut Negara Tetangga Pilih Kepala Daerah Lewat DPRD, Ahli Tata Negara: Ngawur, Tidak Tepat

“(Mahal) ya semuanya, baik dari penyelenggaranya, calon kandidatnya, partainya. Kita kan sudah bersepakat bahwa demokrasi itu penting, tapi tujuan kita dalam berdemokrasi itu kan sebagai instrumen untuk mewujudkan tujuan negara. Tujuan kita negara apa? Menciptakan lapangan pekerjaan, mencerdaskan bangsa, ekonomi harus naik, itu,” ujar Bahlil.

“Jadi jangan dibalik. Nah sekarang kita lagi mencari formulasi yang tepat tentang sistem demokrasi kita yang pas sesuai dengan kaidah, kelaziman-kelaziman adat-adat ketimuran dan budaya kita. Dan tanpa mengurangi nilai-nilai dan hak-hak rakyat yang ada,” lanjutnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU