62 Ton Obat-Obatan Didatangkan dari Indonesia untuk Jemaah Haji di Tanah Suci
Humaniora | 13 Mei 2024, 22:52 WIBKepala KKHI Madinah Karmijono menambahkan, pada tahun lalu jemaah haji yang dirawat di HCU umumnya karena stroke, shock hipokolemik, dan shock kardiogenik.
KKHI menerapkan aturan, jemaah dirawat maksimal 3x24 jam. Jika tidak ada perubahan, dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi.
“Tapi, itu pun tidak saklek. Kalau 1 x 24 jam kok tidak ada perbaikan dengan pengobatan yang diberikan juga harus dirujuk. Keselamatan pasien harus diutamakan,” jelas Karmijono.
Ia melanjutkan, cuaca di Saudi sangat panas dan kering. Sehingga, jemaah sering tidak berkeringat saat beraktivitas, kadang juga jarang buang air kecil.
Baca Juga: Saat 100.000 Jemaah Umrah Indonesia Belum Kembali, Diduga Ada yang Hendak Haji Tanpa Visa
Kondisi ini perlu mendapat perhatian jemaah. Di tengah cuaca yang panas dan kering, jemaah perlu memperbanyak minum agar terhindar dehidrasi.
"Banyak jemaah haji yang tidak sadar sudah mengalami dehidrasi saat beraktivitas di Saudi," ungkapnya.
Dia mencontohkan jemaah haji sering merasa jarang buang air kecil. Kondisi itu bisa jadi karena dehidrasi.
"Itu tanda-tanda dehidrasi. Seharusnya, jemaah haji buang air kecil minimal setiap jam. Hal ini sebagai tanda tubuh terhidrasi dengan baik," ucapnya.
"Mending sering ke toilet daripada sering ke rumah sakit," imbuhnya.
Baca Juga: Ini Fasilitas Hotel Jemaah Haji di Madinah, Paling Jauh 350 Meter dari Masjid Nabawi
Ia pun mengimbau jemaah haji banyak mengkonsumsi air putih, meski tidak merasa haus.
Karmijono juga menganjurkan jemaah minum air zamzam yang tidak dingin agar bisa langsung diterima dengan baik suhu tubuh.
Selain itu, ia mengimbau jemaah haji lansia dan memiliki penyakit bawaan tak memaksakan diri untuk beribadah sunah agar tidak lelah.
Hal ini semata demi menjaga kesehatan jemaah menuju rangkaian puncak haji.
"Tidak ada petugas yang melarang jemaah untuk beribadah tetapi agar jemaah itu juga menyadari kemampuannya sendiri. Kalau memang sudah lelah, jangan dipaksa, tetap istirahat," tandasnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber :