> >

Simulasi Surat Suara Hanya 2 Paslon, Ganjar Singgung Kredibilitas KPU, Mahfud Komplain ke Ketua

Rumah pemilu | 4 Januari 2024, 19:14 WIB
Liaison Officer (LO) DPC PDI Perjuangan Solo, YF Sukasno saat memegang surat suara simulasi Pilpres yang digelar KPU Surakarta yang berisi dua pasangan calon. (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mempertanyakan kredibilitas KPU (Komisi Pemilihan Umum) sebagai penyelenggara pemilu. 

Hal ini menyusul adanya simulasi surat suara Pilpres yang hanya mencantumkan dua pasangan di daerah Solo, Jawa Tengah. 

Ganjar menilai belakangan ini KPU selalu meminta maaf terkait proses penyelenggaran Pemilu. 

Mulai dari adanya pengiriman 62.552 surat suara ke 31.276 pemilih di Taipe, Taiwan via pos di luar jadwal yakni pada 18 dan 25 Desember 2023, dan bisa langsung dicoblos pemilih. 

Padahal jadwal pengiriman surat suara dalam Peraturan KPU Nomor 25 Tahun 2023, yaitu pada 2-11 Januari 2024.

Baca Juga: Contoh Surat Suara Pilpres Berisi 2 Paslon, Ganjar Ingatkan KPU untuk Profesional

Terbaru KPU daerah mengelar simulasi Pilpres di Solo dengan surat suara berisi dua pasangan Capres-Cawapres.

Menurut Ganjar, kesalahan dan permohonan maaf KPU bisa membuat publik ragu terhadap kredibilitas KPU sebagai penyelenggara Pemilu. 

"Ini KPU, penyelenggara, kok berkali-kali minta maaf terus ya. Kalau minta maaf terus nanti kredibilitasnya dipertanyakan lho ya. Kemarin soal surat suara minta maaf, yang ada di kirim di luar negeri. Sekarang soal pencoblosan katanya ditarik lagi," ujar Ganjar di sela kunjungan ke Blora, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).

Lebih lanjut Ganjar menilai KPU pusat perlu melakukan supervisi agar kesalahan-kesalahan yang terjadi di Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN) atau pun KPU daerah dapat diminimalisir. 

Menurut Ganjar sudah seharusnya KPU Pusat memantau proses persiapan pelaksanaan Pemilu di daerah, mengingat waktu pencoblosan tinggal sebulan lagi. 

Baca Juga: Mahfud MD Protes Surat Suara Simulasi Pilpres Hanya Memuat 2 Pasangan Capres-Cawapres

"Makanya semua keluar dari KPU, kita minta ada yang melakukan supervisi, agar tidak terjadi kesalahan. Dan mereka akan memperbaiki itu, maka profesionalismenya mesti ditunjukkan betul-betul," ujar Ganjar.

Sebelumnya Cawapres Ganjar, Mahgud MD,  juga mengkritisi proses simulasi Pilpres yang dilakukan di Solo dengan surat suara dua pasangan Capres-Cawapres. 

Mahfud mengaku sudah menyatakan keberatannya kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari terkait simulasi pencoblosan Pilpres 2024 yang hanya memuat dua gambar Paslon.

Mahfud menjelaskan saat menyatakan keberatannya Ketua KPU Hasyim menyatakan akan mengevaluasi kejadian tersebut dan memperbaikinya. Perbaikan itu akan dilakukan dengan cara membuat simulasi dengan empat gambar Paslon.

"Ya, minimal empat lah (kotak paslon dalam lembar simulasi kertas suara), saya bilang. Kalau tidak 1, 2, 3 ya 4," ujar Menko Polhukam itu.

Baca Juga: [FULL] Pidato Politik Anies Kampanye di Ciamis: Curhat Buat Kebijakan di Jakarta Kerap Dihalangi

Penjelasan KPU

Anggota KPU RI Idham Holik menyatakan telah mendalami permasalahan surat suara simulasi yang mencantumkan dua pasangan calon Capres-Cawapres di Solo. 

Idham menjelaskan permasalahan itu bukan disengaja melainkan faktor kekhilafan panitia. Pihaknya pun segera meminta agar KPU Surakarta kembali melakukan simulasi dengan surat suara berisi tiga pasangan calon Capres-Cawapres. 

"Terkait hal tersebut, itu terjadi human error yang tidak disengaja, tidak ada motif lainnya kecuali memang kekhilafan yang terjadi. Pada 29 Desember 2023 saya sudah minta kepada seluruh KPU di daerah agar tidak menggunakan dummy surat suara tersebut." ujar Idham, Rabu (3/1/2024).

Baca Juga: KPU Umumkan Lokasi Debat Ketiga di Istora Senayan, Begini Persiapan Anies, Prabowo, Ganjar

"KPU akan memerintahkan kepada KPU di daerah yang telah melakukan simulasi dengan surat surat dua pasang calon dengan melakukan simulasi kembali dengan minimal tiga pasang calon," sambung Idham.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU