> >

2 TNI Kembali Gugur, Panglima Jenderal Agus Subiyanto Pakai Strategi Soft Power Atasi KKB Papua

Hukum | 1 Desember 2023, 14:56 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat menyampaikan pernyataan kepada wartawan usai dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu (22/11/2023). (Sumber: ANTARA/Andi Firdaus/aa.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto buka suara menanggapi aksi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB yang menewaskan sejumlah anggota TNI beberapa hari terakhir ini.

Diketahui, aksi penyerangan yang dilakukan KKB terjadi pada Kamis (30/11/2023) menewaskan dua anggota TNI.

Selain itu, sebelumnya pada Sabtu (25/11/2023), KKB terlibat kontak tembak dengan Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa di Nduga yang menyebabkan empat prajurit TNI gugur.

Baca Juga: 4 Anggota TNI Gugur Baku Tembak dengan KKB, Panglima TNI Berduka: Korban Sudah Dievakuasi

Menanggapi kejadian itu, Jenderal Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendekatan smart power atas serangan yang dilakukan KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dalam sepekan terakhir.

"Penanganan Papua, kami harus smart power, ya," kata Agus dalam jumpa pers di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Agus menegaskan bahwa penggunaan soft power menjadi prioritas. Sedangkan hard power akan dianggap sebagai opsi terakhir karena KKB sudah melakukan serangan terus-menerus terhadap pasukan yang bertugas.

"Kalau hard power itu jalan terakhir, seperti yang mereka (KKB) sekarang sudah menyerang-menyerang kami, ya, kami gunakan hard power," ucap Agus.

Agus Subiyanto mencanangkan pendekatan smart power yang merupakan kombinasi antara hard power, soft power, dan diplomasi untuk penanganan masalah keamanan di Tanah Papua.

Baca Juga: Diserang KKB di Nduga, 2 Prajurit TNI Kembali Gugur

Sementara itu, Kepala Penerangan (Kapen) Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) Kolonel Inf. Hendhi Yustian membenarkan terjadi kontak tembak antara Personel Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa dengan KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Kamis (30/11/2023).

Akibat baku tembak tersebut, mengakibatkan dua prajurit TNI gugur. Adapun dua prajurit tersebut masing-masing berinisial Pratu S dan Prada P.

"Benar," kata Hendhi mengkonfirmasi melalui melalui singkat yang diterima di Jakarta, Kamis (30/11).

Hendhi belum menjelaskan mengenai kronologi peristiwa itu. Namun, ia menuturkan bahwa dua prajurit yang gugur tersebut menempati pos yang sama dengan empat prajurit lainnya yang juga gugur akibat serangan KKB pada Sabtu (25/11/2023).

Saat ini, Hendhi menambahkan, kedua prajurit TNI yang gugur itu sudah dievakuasi dan masih menunggu jadwal penerbangan.

Sebelumnya, pada Sabtu (25/11), terjadi kontak tembak antara Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa dengan KKB di Nduga yang menyebabkan empat prajurit meninggal dunia.

Baca Juga: Baku Tembak dengan KKB di Intan Jaya, Seorang Anggota Brimob Polda NTT Tewas dan 1 Lainnya Terluka

Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz 2023 bersama Polda Papua memperkuat pengamanan di sembilan daerah operasi yang dianggap sebagai titik tindak kejahatan dari KKB.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Humas Damai Cartenz 2023 AKBP Bayu Suseno, dalam keterangannya yang diterima pada Kamis (30/11), mengatakan pihaknya gencar melakukan deteksi dini dan patroli intensif di sembilan daerah operasi damai Cartenz.

Menurut Beny, tim gabungan TNI-Polri yang masuk dalam damai Cartenz fokus pengamanan di sembilan daerah untuk mencegah gangguan keamanan dari kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU