> >

Budiman Sudjatmiko Sedih Jika Dipecat PDI-P Akibat Dukung Prabowo jadi Bacapres: Bisa Berkaca-kaca

Politik | 20 Agustus 2023, 14:30 WIB
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Budiman Sujatmiko saat memberikan pernyataan kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (19/8/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Budiman Sudjatmiko mengaku sedih apabila dicopot dari keanggotaan partai berlambang kepala banteng itu karena mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) pada pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024.

"Akan sangat menyedihkan untuk saya, membayangkannya saja saya bisa berkaca-kaca, karena bagi saya PDI Perjuangan, bahkan sejak masih nama PDI, itu partai yang suka saya dukung kalau kampanye, sejak kelas 6 SD bahkan," ungkapnya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (19/8/2023).

"Jadi tentu saja akan sangat sedih, dan jika ada sanksi untuk saya tentu saja itu secara personal emosional itu mengganggu saya," imbuhnya.

Sebelumnya, Budiman mendeklarasikan gerakan dukungan bernama Prabu atau Prabowo Budiman Bersatu di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8). 

Secara terang-terangan, Budiman mendukung Ketua Umum Partai Gerindra tersebut maju di Pilpres 2024, padahal PDI-P sudah mendapuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai tokoh yang dipercaya mampu melanjutkan estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Lelaki kelahiran 10 Maret 1970 ini menilai Prabowo sebagai sosok yang menjalankan kepemimpinan strategis, bukan populis, sehingga dapat menjaga persatuan bangsa Indonesia.

"Saya melihat tidak sempurna Pak Prabowo, tidak ideal, tapi relatif dibandingkan yang lain, karena itu bagi saya kepemimpinan strategis penting untuk menjaga persatuan nasional," jelasnya.

Baca Juga: Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Budiman Sudjatmiko Siap Disanksi PDIP: Tanggung Jawab Saya

"Kalau kepemimpinan populis, itu malah cenderung bisa polarisasi," sambung lelaki yang pernah menjadi tahanan politik pada masa Orde Baru ini.

Ia pun mengaku terpaksa mengatakan bahwa saat ini kepemimpinan strategis cenderung bisa dilakukan oleh Prabowo Subianto.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU