> >

Sebut KKB Minta Tebusan Rp5 Miliar untuk Bebaskan Pilot Susi Air, Polisi: Pemda Sudah Siapkan

Hukum | 30 Juni 2023, 19:30 WIB
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo (kiri), dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Jumat (30/6/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pihak pemerintah daerah di Papua sudah menyiapkan dana untuk membayar uang tebusan pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Penjelasan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas)  Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Jumat (30/6/2023).

“Sebetulnya terkait dengan hal tersebut (uang tebusan), pemda sudah menyiapkan untuk pembayaran uang tebusan itu,” tuturnya.

“Sebetulnya sudah disiapkan sejak awal pada saat adanya tuntutan dari kelompok Egianus Kogoya ini.”

Menurutnya, uang tebusan itu siap beberapa saat setelah penyanderaan pilot itu terjadi dan video pertama tentang adanya tuntutan kepada pemerintah RI muncul, yaitu uang, senjata, bahan makanan dan bahan-bahan medis.

“Namun, sejak kita mencoba untuk membuka ruang komunikasi, hingga saat ini kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya tidak pernah membuka negosiasi dengan kami.”

Baca Juga: Hari Ini Batas Waktu Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air, Dialog dengan KKB Dinilai Masih Terbuka

Ia menambahkan, yang disetujui adalah pembayaran uang tebusan, namun tidak untuk permintaan senjata.

“Ya betul sekali (uang tebusan yang disetujui), tentunya kita tidak mungkin kita memberikan senjata.”

Mengenai jumlah uang tebusan yang diminta oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya, Benny menyebut angka Rp5 miliar.

“Waktu itu sebesar Rp5 miliar, itu semuanya dalam proses negosiasi, berapa yang akan bisa disanggupi.”

Saat ditanya pihak mana yang akan membayar uang tebusan itu, Benny dengan tegas menyebut bahwa pihak pemda yang akan membayarnya.

“Dari pemerintah tentunya, pemerintah daerah.”

Mengenai kekhawatiran pihak KKB akan mengulang aksinya dengan menyandera orang lain jika uang tebusan dibayarkan, Benny mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi hal itu.

“Kita tidak bisa berandai-andai ya, itu kan prediksi yang dimungkinkan bisa terjadi, namun semuanya sudah kita antisipasi hal-hal tersebut.”

“Upaya hukum tetap akan kita tegakkan secara baik nantinya kita juga akan memproses secara hukum tentunya,” tambah Benny.

Polri, kata dia, akan melakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi jika KKB kembali melakukan hal yang sama, salah satunya adalah upaya hukum, karena mereka sudah melakukan tindakan kriminal.

“Mereka punya daftar tindakan kriminalitas yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya, dan harus mempertanggungjawabkan terhadap hukum. Lebih baik untuk mereka menyerahkan diri baik-baik, maka kita akan proses.”

Baca Juga: Perjalanan Empat Bulan KKB Egianus Kogoya Sandera Pilot Susi Air, Akankah Berakhir di 1 Juli?

Sedangkan alasan pihaknya bersedia membayar uang tebusan, kata Benny, karena mempertimbangkan keselamatan pilot tersebut.

“Ya pada prinsipnya keselamatan pilot itu adalah yang utama ya, sandera ini bisa dikembalikan dalam keadaan hidup dan sehat,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Benny juga membenarkan bahwa hari ini merupakan tenggat waktu negosiasi dengan pihak KKB.

Namun, pihak KKB tidak membuka akses untuk berkomunikasi dengan tim yang ada di lapangan.

“Jadi kita masih menunggu dari mereka, kelompok kriminal bersenjata ini, pimpinan Egianus Kogoya bisa membuka ruang komunikasi dengan tim di lapangan untuk upaya pembebasan sandera ini.”

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU