> >

Heboh Bayi 7 Bulan Diberi Minum Kopi Susu Saset, Dinkes Sulsel: Ibunya Ingin Viral

Viral | 25 Januari 2023, 22:30 WIB
Viral bayi diberi kopi instan. (Sumber: TikTok)

GOWA, KOMPAS.TV - Baru-baru ini, media sosial digemparkan dengan video bayi berusia 7 bulan yang diberi minum kopi susu saset oleh ibunya sendiri. Kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sang ibu berdalih bahwa kopi saset tersebut memiliki kandungan susu yang lebih baik ketimbang susu instan. Sang ibu juga merasa senang karena sang bayi bisa buang air besar (BAB) hingga 10 kali sehari.

Sontak, video tersebut menjadi atensi publik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan sempat menyinggung aksi ibu beri kopi saset ke bayi saat Rekornas BKKBN, Rabu (25/1/2023).

Baca Juga: Jokowi Singgung Kasus Bayi Diberi Kopi Susu Saset Oleh Orang Tua, Puji Langkah Cepat Polri

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) Rosmini Pandin mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelusuran mengenai video tersebut. Pihaknya juga sudah meminta keterangan kepada sang ibu.

“Itu adalah kasus, ibu ini hanya ingin konten. Dia tidak benar-benar ingin memberikan anaknya kopi saset. Pengakuannya, dia hanya ingin viral,” kata Rosmini, Rabu (25/1/2023).

Dinkes Sulsel kemudian memeriksa masalah gizi yang dialami bayi 7 bulan tersebut dengan melakukan imunisasi. Kemudian, memeriksa pemahaman orang tua bayi mengenai kebutuhan gizi sang anak.

“Untuk sementara ini, saya menyuruh petugas kami untuk mengecek imunisasinya. Apakah ibunya peduli atau tidak? Kalau ibunya peduli, dia pasti tahu apa yang harus dia lakukan untuk anaknya,” ungkap Rosmini.

Baca Juga: Jokowi Singgung Video Viral Ibu Beri Kopi Saset ke Bayi 7 Bulan: Hati-hati, Penyuluhan Penting!

Kopi bukan minuman bayi

Rosmini menjelaskan, kopi saset tidak cocok untuk diberikan kepada bayi maupun balita. Pasalnya, kopi mengandung gula dan kafein yang tinggi, yang tidak cocok untuk tubuh balita.

Bayi seharusnya diberi air susu ibu (ASI) atau susu formula dan makanan pendamping ASI (MPASI), bukan kopi.

Rosmini mengimbau orang tua untuk rutin memeriksa kesehatan dan pemenuhan gizi bayi dan balita ke Posyandu. Apabila pemenuhan gizi diperhatikan, maka potensi gizi buruk dan stunting dapat ditekan.

Baca Juga: Viral Mahasiswi Diduga Ditabrak Rombongan Polisi, Kapolri Turun Tangan

Orang tua juga diimbau untuk mengedukasi diri terkait tumbuh kembang anak. Hal itu juga sudah terangkum di buku Kartu Ibu dan Anak yang bisa dijadikan acuan dalam memantau perkembangan anak dari umur 0-5 tahun.

"Harapannya agar ibu-ibu itu membuka diri, kalau tidak tahu, bertanya. Jadilah ibu yang peduli kepada anak-anaknya supaya bisa menjadi penopang kita di hari tua nanti,” jelasnya.

 

 

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU