> >

Peresmian Sumur ke-6 oleh The Spring

Sosial | 13 Desember 2022, 03:05 WIB
Dalam kurun 6 tahun terakhir, The Spring telah menyelesaikan 6 proyek sumur dan MCK (mandi, cuci, kakus) untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Bogor dan beberapa daerah terpencil di Teluk Naga, Banten. (Sumber: The Spring)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bermula dari Yayasan Perjuangan Anak Bangsa yang didirikan bulan September 2016 oleh dua orang anak remaja yang bercita-cita mulia, lahirlah suatu kegiatan sosial bernama The Spring yang mempunyai misi "Memperjuangkan akses air bersih yang mudah diambil dan aman untuk diminum untuk semua orang."  

Proyek pertama yang dikerjakan adalah pengadaan air bersih di desa Rancabungur, Bogor. Dalam kurun 6 tahun terakhir, The Spring telah menyelesaikan 6 proyek sumur dan MCK (mandi, cuci, kakus) untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Bogor dan beberapa daerah terpencil di Teluk Naga, Banten. 

Sampai hari ini, kegiatan sosial The Spring masih terus beroperasi dilanjutkan oleh Next Gen the Spring yang berjumlah 6 orang: Mark Pramana, Amanda Widjanarko, Bianca Gabriella Goenawan, Christie Arianne Lim, Jerremy Handojo, dan Ayrton Maknawi. 

Berusia antara 14-16 tahun, mereka sangat antusias untuk meneruskan dan memperluas proyek-proyek sumur yang sampai sekarang telah membantu kurang lebih 700 KK (Kepala Keluarga). 

Baca Juga: Tingkatkan Aksesibilitas Belajar, YDKK Salurkan Donasi Buku untuk 15 Sekolah di Jawa Barat

Pada pertengahan tahun 2022, team Next Gen the Spring telah melakukan survei untuk memilih lokasi terbaru dari proyek The Spring ke-6 di Mauk, Banten. Mereka turut prihatin dengan warga setempat Mauk yang hanya memiliki satu sumber air utama yaitu sebuah sungai yang dipakai untuk mandi, mencuci baju, dan juga sebagai toilet. 

Banyak kendala-kendala bagi warga setempat dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang membutuhkan air, terutama bagi orang tua, penyandang cacat dan orang sakit. Mereka harus diangkat beberapa orang menuju ke sungai, contohnya saat hendak membuang air besar. 

Hal ini merupakan suatu hal yang sangat merepotkan terutama di malam hari. Kondisi malam yang tidak ada cahaya lampu menjadi kesulitan tersendiri untuk berjalan menuju ke sungai, apalagi jalanan yang tersedia hanyalah sebuah jalan setapak.

Tergerak oleh hal ini, mereka mengadakan fundraising untuk mendanai pembangunan satu sumur besar beserta dengan MCK bagi warga Mauk yang memakan biaya kurang lebih Rp70 juta. Mereka menjual berbagai merchandise dan menggalang dana dari berbagai macam aktivitas dan sumber.

Pada tanggal 10 Desember 2022, remaja-remaja ini dengan bangga menghadiri peresmian Sumur yang ke-6. Setelah acara kata sambutan dari perwakilan warga Mauk dan pemotongan pita merah, mereka mengadakan dua macam workshop untuk warga Mauk. 

Baca Juga: Beri Perhatian ke Daerah Perbatasan Indonesia, YDKK Ikut Bantu Pembangunan Infrastruktur

Workshop yang pertama ditujukan kepada warga dewasa, dengan tujuan agar dapat memberi edukasi untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya gaya hidup bersih dan sehat dengan memanfaatkan fasilitas air bersih.  

Workshop kedua adalah menggambar dan mewarnai, ditujukan untuk anak-anak untuk membangun semangat komunitas dan kebersamaan.

Anak-anak remaja ini mengerjakan proyek penyediaan air bersih ini sebagai wujud aksi nyata dan bakti sosial mereka terhadap kesejahteraan bangsa. 

Air bersih merupakan hak asasi bagi setiap orang dan mereka bercita-cita untuk memperjuangkan hak ini bagi setiap warga Indonesia, one well at a time.

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU