Surya Paloh Nonaktifkan Zulfan Lindan dari Kepengurusan Partai Nasdem karena Bikin Gaduh
Politik | 13 Oktober 2022, 13:45 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memutuskan untuk menonaktifkan Zulfan Lindan dari kepengurusan Partai Nasdem.
Salah satu alasannya lantaran yang bersangkutan kerap mengeluarkan pernyataan yang membuat gaduh dunia politik Indonesia.
Baca Juga: Pimpinan PDIP: Pernyataan Anies Antitesis Jokowi Jadi Tolak Ukur Kesetiaan Nasdem dalam Koalisi
"DPP Partai Nasdem kemudian memberikan peringatan keras kepada saudara Zulfan Lindan berupa; Pertama, menonaktifkan dari kepengurusan DPP Partai NasDem. Kedua melarang keras untuk memberikan pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsionaris Partal Nasdem," kata Surya Paloh dalam keterangan tertulis, Kamis (13/10/2022).
Ia menyebut, peringatan ini diharapkan akan memberikan pelajaran bagi seluruh kader dan fungsionaris Partai Nasdrm untuk terus menjaga karakter dan jati diri sebagai partai gagasan dengan semangat pembawa perubahan.
"Dengan cara memberikan pernyataan yang menambah nilai positif dan juga memberikan pemahaman baik terhadap publik."
"Sebab Partai Nasdem ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap partai politik dengan cara berpolitik yang memiliki komitmen kebangsaan yang kuat," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan menilai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tidak memahami utuh soal pernyataan dirinya yang menyebut Anies Baswedan sebagai antitesis Joko Widodo.
Menurut Zulfan Lindan, soal Anies Baswedan sebagai antitesis Joko Widodo harusnya tidak dipahami saling berlawanan.
Demikian Zulfan Lindan merespons pernyataan Hasto Kristiyanto soal Anies Baswedan antitesis Joko Widodo kepada KOMPAS TV, Rabu (12/10/2022).
Baca Juga: DPP Nasdem Luruskan Pernyataan Anies Antitesis Jokowi, PDIP: Tidak Salah Kalau Ada Reshuffle
“Dalam kaitan Anies Baswedan sebagai antitesis pak Jokowi jangan dipahami saling bertabrakan,” ujar Zulfan.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV