> >

BMKG Minta Masyarakat Tak Percaya Hoaks Tsunami dan Gempa Susulan usai Gempa 6,4 M di Aceh Pagi Ini

Peristiwa | 24 September 2022, 11:46 WIB
Gempa 6,4 Magnitudo yang mengguncang Aceh dan sekitarnya pada Sabtu pagi (24/9/2022) sekitar pukul 03.52 WIB. (Sumber: Tangkapan layar Twitter @infobmkg)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Suko Prayitno Adi mengingatkan agar masyarakat tidak percaya hoaks terkait tsunami setelah terjadinya gempa bumi di Meulaboh, Aceh Barat, Provinsi Aceh, Sabtu (24/9/2022) dini hari.

Gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo itu terjadi di wilayah pantai selatan Kota Meulaboh, Aceh Barat, pada Sabtu pukul 03.52 WIB.

"Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong (hoaks) mengenai prediksi gempa yang lebih besar dan akan terjadi tsunami. Tetap tenang, tidak perlu khawatir yang berlebihan, tapi tetap waspada," jelasnya dalam Breaking News KOMPAS TV, Sabtu (24/9/2022) pagi. 

Gempa susulan, menurut BMKG, adalah hal yang biasa terjadi setelah gempa dan biasanya kekuatannya tergolong kecil. 

“Hingga pukul 08.00 pagi ini BMKG mencatat adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar M2,7," papar Suko. 

Baca Juga: Pesan BMKG ke Warga Usai Gempa Bumi 6,4 Magnitudo di Meulaboh, Aceh Pagi Tadi Pukul 03.52 WIB

Dalam catatan BMKG, ada tiga gempa bumi di Aceh dan Sumatera yang merusak hingga menimbulkan megatsunami. Gempa yang terjadi pada pagi ini di Aceh, kata Suko, tidak termasuk di antaranya. 

Ketiga gempa itu adalah:

1. Gempa yang terjadi pada 26 Desember 2004 dengan magnitudo 9,0. Gempa tersebut mengakibatkan 283.100 orang meninggal dunia, 14.100 hilang, dan 1.126.900 orang mengungsi.

"Gempa bumi menimbulkan tsunami besar. Ini kalau di kita dulu megatsunami, merusak hingga sampai Phuket (Thailand) hingga Bangladesh dan sebagainya," papar Suko.

Tiga gemba besar yang terjadi di Aceh dan Sumatera menurut BMGK (Sumber: BMKG)

2. Gempa bumi yang terjadi pada 28 Maret 2022. Gempa dengan magnitudo 8,6 itu menyebabkan 1.303 orang meninggal, dan lebih dari 340 lainnya luka-luka. Gempa ini juga menimbulkan tsunami.

3. Gempa yang terjadi pada 7 April 2010. Gempa berkekuatan 7,6 M itu menyebabkan 5 orang mengalami luka berat dan 17 luka ringan. Gempa ini juga menimbulkan tsunami.

Baca Juga: BMKG Sebut Gempa 6,4 Magnitudo di Meulaboh Aceh karena Subduksi Lempeng: Tak Berpotensi Tsunami

Tidak Potensi Tsunami

Seperti diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo terjadi di wilayah pantai selatan Kota Meulaboh, Aceh Barat, Provinsi Aceh, Sabtu (24/9/2022) pada pukul 03.52 WIB.

BMKG melalui Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Daryono meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa serta pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ungkap Daryono, dikutip dari Antara.

Menurutnya, gempa di Meulaboh terjadi karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia. Ia juga menyebut, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono.

Lebih lanjuut ia memaparkan, gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 6,2 tersebut terletak pada koordinat 3,75 derajat Lintang Utara, 95,97 derajat Bujur Timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 44 km arah Selatan Kota Meulaboh, Aceh pada kedalaman 53 km.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU