BMKG Minta Masyarakat Tak Percaya Hoaks Tsunami dan Gempa Susulan usai Gempa 6,4 M di Aceh Pagi Ini
Peristiwa | 24 September 2022, 11:46 WIB2. Gempa bumi yang terjadi pada 28 Maret 2022. Gempa dengan magnitudo 8,6 itu menyebabkan 1.303 orang meninggal, dan lebih dari 340 lainnya luka-luka. Gempa ini juga menimbulkan tsunami.
3. Gempa yang terjadi pada 7 April 2010. Gempa berkekuatan 7,6 M itu menyebabkan 5 orang mengalami luka berat dan 17 luka ringan. Gempa ini juga menimbulkan tsunami.
Baca Juga: BMKG Sebut Gempa 6,4 Magnitudo di Meulaboh Aceh karena Subduksi Lempeng: Tak Berpotensi Tsunami
Tidak Potensi Tsunami
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo terjadi di wilayah pantai selatan Kota Meulaboh, Aceh Barat, Provinsi Aceh, Sabtu (24/9/2022) pada pukul 03.52 WIB.
BMKG melalui Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Daryono meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa serta pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ungkap Daryono, dikutip dari Antara.
Menurutnya, gempa di Meulaboh terjadi karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia. Ia juga menyebut, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono.
Lebih lanjuut ia memaparkan, gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 6,2 tersebut terletak pada koordinat 3,75 derajat Lintang Utara, 95,97 derajat Bujur Timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 44 km arah Selatan Kota Meulaboh, Aceh pada kedalaman 53 km.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV