Kepuasan Publik ke Jokowi-Ma ruf Turun 6 Persen, Demokrat Ungkap Ada Dugaan Penurunan Double Digit
Politik | 20 Juni 2022, 16:00 WIB“Termasuk pada pemberantasan korupsi yang semakin lemah. Berbagai kasus korupsi, koruptor selalu menang dan akhirnya bebas,” ujarnya.
Demikian pula pada bidang politik, Kamhar mencermati ada berbagai upaya yang mencederai agenda reformasi dan itu dilakukan secara vulgar oleh lingkar dalam kekuasaan.
“Mulai dari Menko, Menteri sampai Kepala Kantor Staf Presiden. Tak ada yang mencerminkan kenegarawanan, terbaca publik semunya hanya memperturutkan syahwat melanggengkan kekuasaan yang kemudian menimbulkan spekulasi bahwa ini sesuai arahan dan keinginan tuan yang mereka layani,” ucap Kamhar.
Baca Juga: Pengamat soal Kepuasan Publik Terhadap Jokowi-Ma’ruf Anjlok 6,8 Persen: Akan Sulit untuk Memulihkan
Oleh karena itu, Kamhar pun berkeyakinan jika jejak pendapat dilakukan hari ini, maka tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi-Wapres Ma’ruf Amin akan semakin merosot lagi.
“Karena hasil perombakan kabinet yang sejak jauh-jauh hari bergulir ditengah berbagai persoalan ekonomi dan politik yang terjadi, ternyata berakhir anti klimaks. Perombakan kabinet terbaca hanya sebagai upaya konsolidasi politik dan memuaskan orang dekat dan koalisi saja. Tidak mencerminkan optimisme peningkatan kinerja,” ucapnya.
“Malah semakin gemuk atau kabinet obesitas, 180 derajat atau berkebalikan dari janji Pak Jokowi di awal periode pertama untuk membentuk kabinet ramping dan ahli yang bahkan tak pernah sanggup dipenuhinya sampai di akhir periode kedua ini.”
Baca Juga: Pengamat soal Kepuasan Publik terhadap Jokowi-Ma’ruf Turun: Itu Mengonfirmasi Kepercayaan Rakyat
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV