Produsen Sampah Plastik Saset Diminta Bertanggungjawab pada Pencemaran Perairan Jakarta
Peristiwa | 20 Juni 2022, 12:21 WIBBaca Juga: Mengejutkan, Sampah Manusia Telah Ditemukan di Mars
Lebih lanjut, hasil susur sungai menunjukkan sampah bekas pembungkus mi instan Indofood paling banyak ditemukan di Pulau Rambut, Kepulauan Seribu.
"Jenis sampah mie instan paling banyak ditemukan sepanjang kegiatan clean up Pulau Rambut,” kata perwakilan GIDKP, Rahyang Nusantara.
Kemudian, River Warrior menyusuri perairan Muara Kali Adem hingga muara Kali Angke pada Selasa (14/6/2022).
"Sampah saset Unilever banyak ditemukan mengapung di Kali Adem, Muara Angke hingga Pulau G bahkan ditemukan banyak yang tersangkut di dahan dan akar-akar mangrove, ” kata perwakilan River Warrior, Alaika Rahmatullah.
Sementara itu, Komunitas Peduli Ciliwung Condet, Ciliwung Institut, dan Ecoton menyusuri Kali Ciliwung daerah TB Simatupang-Condet, pada Minggu (19/6/2022) dan ditemukan lebih dari 1.000 batang pohon masih terlilit sampah plastik.
"Sampah saset Unilever banyak ditemukan tersangkut di dahan pohon loah, terpendam di bantaran, dan terapung di sungai,” kata Prigi Arisandi dari Ecoton.
Baca Juga: Anies Ajak Warga Dukung Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah, Lakukan Pemilahan di Tingkat RW
Berdasarkan hasil audit GIDKP, Ecoton, dan River Warrior dari 500 sampel sampah, sampah saset di Pulau rambut berasal dari produsen Indofood, yakni 39 persen, Unilever 16 persen, Wings 16 persen, Santos Jaya 3 persen, Mayora 9 persen.
Kemudian di Ciliwung Condet, sampah saset Unilever 28 persen, Wings 27 persen, Indofood 14 persen, Santos Jaya 13 persen, dan Mayora 7 persen.
Selanjutnya di Muara Angke atau Kali Adem: sampah sachet Unilever 58 persen, Indofood 14 persen, Wings 14 persen, Santos Jaya 9 persen, dan Mayora 3 persen.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV